PGI Desak Gereja Injili, Pelaku Aksi Pembakaran Masjid di Papua, Minta Maaf Pada Umat Islam

logo GIdIEramuslim.com – Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) menyatakan penyesalannya terjadi aksi teroris yang dilakukan Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) terhadap umat Islam yang tengah melakukan ibadah sholat Ied di Tolikara yang berujung pada aksi anarkis pembakaran masjid dan sejumlah bangunan milik umat Islam di sana (17/7).

PGI mengaku sudah menghubungi Ketua Sinode Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) untuk menjelaskan surat larangan shalat Ied yang sudah beredar di media massa tersebut. “Kita sudah menghubungi Sinode GIDI untuk berikan penjelasan kronologi kejadian,” kata Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama, Odhita R Hutabarat, dalam pers rilisnya.

Dia juga meminta GIDI sebagai pelaku dalam peristiwa itu mengirimkan surat permohonan maaf kepada umat Islam lewat Kemenag. GIDI, kata Odhita, akan segera mengirim surat itu secepatnya melalui emailnya dan akan disampaikan kepada umat Islam di Indonesia.

Bukan saja GIDI, induk organisasinya yaitu Persekutuan Gereja dan Lembaga Injili Indonesia (PGLII) juga diajak ikut serta menyelesaikan kasus itu. PGLII diharapkannya segera mengambil langkah strategis untuk menyikapi peristiwaa Tolikara dan ikut menyampaikan permintaan maaf pada umat Islam.

Atas nama umat Kristen, Odhita menyatakan keprihatinannya kepada umat Islam di Tolikara. Apalagi kejadian itu terjadi saat hari kemenangan bagi umat Islam, khususnya di Papua. Ia berharap kasus Tolikara itu dapat diselesaikan sesuai dengan Undang-undang yang berlaku.

“Atas nama pemerintah kami mohon maaf atas peristiwa yang melukai hati umat Islam yang juga saudara-saudara kami,” kata Odhita meminta maaf.(rz)