Peternak Palestina Merugi Rp 151 Juta Setelah Pemukim Yahudi Bakar Sarang Lebah Miliknya

Eramuslim.com – Pemukim Yahudi Israel pada Kamis mencabut puluhan pohon zaitun dan membakar puluhan sarang lebah, menyebabkan kerugian materil yang besar pagi warga Palestina, lapor Kantor Berita WAFA. Kedua insiden itu terjadi di dua wilayah yang berbeda.

Menurut seorang aktivis Palestina setempat, satu unit tentara Israel masuk ke bagian timur desa selama serangan pagi dan melanjutkan untuk meruntuhkan empat dunum (satu acre) tanah, merusak puluhan pohon zaitun milik penduduk lokal Mazen Abu Ne’me.

Dia menambahkan bahwa daerah tersebut baru-baru ini menjadi sasaran kelompok ekstremis pemukim Israel yang mendirikan karavan, sebagai awal untuk mendirikan pos ilegal baru dan mencegah penduduk Palestina mengakses tanah mereka.

Di bawah hukum internasional, Tepi Barat dan Yerusalem Timur adalah wilayah pendudukan. Oleh karena itu, semua bangunan pemukiman adalah ilegal.

Sementara itu, di desa Zanuta, selatan kota Hebron di Tepi Barat selatan, 20 sarang lebah dibakar dan dibakar oleh pemukim Israel.

Yousef Al-Sharha, pemilik sarang lebah, mengatakan kepada WAFA bahwa para pemukim, yang telah menghancurkan sarang lebahnya, baru-baru ini mendirikan karavan dan mendirikan pos pemukiman di sebelah peternakan lebahnya.

Menurut Mondoweiss, para pemukim secara massal menduduki tempat di berbagai lokasi, di mana mereka kemudian mendirikan tenda dan karavan keliling sebelum mendeklarasikan mereka sebagai pemukiman baru.

Para pemukim telah membakar 20 dari 50 sarang lebah miliknya, yang menyebabkan kerugian lebih dari $10.000.

Kekerasan pemukim terhadap warga Palestina dan properti mereka rutin terjadi di Tepi Barat yang diduduki dan jarang mendapat sanksi dari otoritas Israel.

Lebih dari 700.000 orang Israel tinggal di permukiman khusus Yahudi di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur yang melanggar hukum internasional. Semua permukiman Israel dan pemukim yang tinggal di sana adalah ilegal menurut hukum internasional.

(Hidayatullah)

Beri Komentar