Video tersebut diunggah melalui akun @abcaustralia_id dan ditujukan kepada akun @jokowi.
“Kami mohon jangan dijemput dengan menggunakan kapal yang memakan waktu selama 2 minggu perjalanan sampai ke Jepang. Jemput kami sekarang, Pak. Dengan pesawat. Kami juga Indonesia, Pak Presiden,” suara seorang pria terdengar menimpali.
Dituliskan oleh @abcaustralia_id, bahwa para WNI kru kapal Diamond Princess mengaku ini belum dikarantina sejak kapal bersandar di Yokohama, 4 Feb lalu. Mereka sampai kemarin masih bekerja dengan normal melayani penumpang yang dikarantina.
Kini setelah penumpang kapal pulang, nasib mereka masih belum jelas.
Kru WNI kapal baru diperiksa kesehatannya dengan metode swab lendir di tenggorokan pada Kamis (20/02) dan Jumat (21/02) lalu.
Selain opsi dievakuasi dengan KRI Dr Soeharso, sempat dikabarkan opsi 14 hari karantina di atas Diamond Princess. Tetapi mereka minta dijemput secepatnya.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, menyampaikan bahwa segera dilakukan penjemputan dalam waktu seceparnya.
“Segera kita evakuasi. Saat ini proses penjemputan sedang dipersiapkan oleh kementerian dan lembaga terkait. Ini telah kta lakukan secara intensif,” ujar Judha, ketika dihubungi oleh Kantor Berita Politik RMOL, Senin (24/2).
Kapal Diamond Princess tiba di Pelabuhan Yokohama di selatan Tokyo dengan membawa sekitar 3.700 penumpang dan awak. 78 di antara awak itu adalah WNI. Virus corona menyerang penumpang kapal, hingga pada Jumat lalu ada 630 penumpang terinfeksi virus corona. Empat di antara WNI itu positif tertular.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan akan secepatnya memutuskan evakuasi untuk para 74 warga negara Indonesia (WNI) di Kapal Pesiar Diamond Princess yang negatif terinfeksi virus Corona. Tidak hanya cara evakuasi, dia akan mempersiapkan penempatan rumah sakit yang akan diputuskan.(rmol)