Meski tetap mempertahankan identitasnya sebagai partai Islam, Partai Keadilan Sejahtera akan memperluas ekspansi terhadap kalangan nasionalis dan sekuler, untuk mencapai target minimal 20 persen suara nasional untuk melaju ke Pilpres 2009.
"Kita akan ekspansi ke nasionalis dan sekuler yang segmen pemilihnya masih besar, kalau hanya berkutat dengan segmen Islam saja, target Munas 2005 untuk mencapai target minimal 20 persen, sulit tercapai, "kata Ketua Tifatul Sembiring di sela-sela Rapimnas PKS 2007, di Bandung, Rabu(29/8).
Menurutnya, perluasan target pemilih itu tidak bertentangan dengan falsafah partai selama ini, di mana falsafah budaya PKS adalah keberagaman.
Hal ini, lanjutnya, seperti yang pernah dicontohkan Rasulullah SAW melalui piagam Madinah yang intinya mengakui keberagaman, dan saling menghormati satu sama lain.
Tifatul pun yakin, strategi ini tidak akan menyebabkan PK kehilangan dukungan dari pemilih umat Islam. Diharapkan dengan adanya perluasan segmen ini, isu-isu yang akan dikedepankan PKS akan mudah diterima.
"Jangan diartikan ketika kami menggaet para pemilih nasionalis dan sekuler, kami tidak Islami lagi, itu tidak benar, jadi kita ini partai nasionalis yang religius, "imbuhnya.
Ketika disinggung rencana ekspansi ini terkait dengan isu pendirian partai Hizbut Tahrir, Tifatul membantahnya. Sebab sejak awal, PKS tidak pernah mempersoalkan kebenaran rencana perubahan Hizbut Tahrir dari ormas menjadi organisasi politik.(novel)