Meski telah surut, banjir yang melanda Situbondo akhir pekan lalu membuat Andri, 53 tahun, warga Paowan Kecamatan Panarukan harus berjibaku membersihkan rumah dan lingkungannya. Derita laki-laki paruh baya itu tak hanya kerusakan tempat tinggal, kaki kirinya tak bisa digunakan untuk berjalan dengan normal akibat terkena pecahan kaca dan selama 4 hari belum mendapat perawatan. Untungnya, tim medis Bulan Sabit Merah Indonesia BSMI Surabaya yang datang di perumahan Paowan RT 18 Panarukan, Selasa 12 Pebruari 2008, telah membantu warga Paowan ini untuk mendapatkan perawatan medis.
“Baru hari ini saya dapat bantuan atas luka saya ini” ujar Andri kepada Tim BSMI yang datang dengan ambulans, dokter dan paramedis.
Lain lagi dengan ibu Ani, 50 tahun, warga dusun Dam desa Sumber Kolak. Perempuan paruh baya ini mengeluhkan penderitaan warga yang masih membutuhkan bantuan beras, bahan makanan dan pakaian. Wajahnya gembira ketika Tim Peduli Bencana BSMI memberikan bantuan medis di Masjid Al-Hidayah beserta pemberian bahan makanan, air mineral, pembalut wanita dan perlengkapan sholat. “Bantuan dari pemerintah memang sudah ada, tapi itu di hari-hari pertama banjir, kami sampai saat ini masih kurang bahan makanan” ujar Ani yang juga menderita gatal-gatal, dan jamur di kakinya.
Tim Aksi Peduli Bulan Sabit Merah Indonesia selama 3 hari sejak Senin sampai Rabu, 11-13 Pebruari 2008, telah mendistribusikan bahan makanan berupa mie instan, air mineral, biskuit, perlengkapan sholat, pembalut wanita dan perlengkapan mandi untuk 600 orang di kecamatan Panji, Panarukan dan Kota Situbondo. Tim medis gabungan dari BSMI Surabaya dan Jember juga diterjunkan di lima titik yakni Desa Paowan, Desa Sumberkolak, Desa Wringin Anom, Desa Ardirejo, dan Kelurahan Dawuhan dan pondok pesantren Darun Najah Desa Siliwung Kecamatan Panji. Total Warga yang mendapat bantuan kesehatan ini mencapai 400 orang.
Menurut dr Ronny ketua tim Aksi BSMI Surabaya di Situbondo, warga masyarakat ke depan masih membutuhkan pelayanan kesehatan, setelah selama 1 pekan disibukkan dengan pembersihan rumah dan jalan dari lumpur sisa banjir bandang. “Selain medis, mereka juga butuh peralatan dapur, perlengkapan sekolah untuk anak-anak, dan alas tidur” ujar Ronny. BSMI, lanjut Ronny, akan memusatkan bantuan pascabanjir dengan layanan psikotrauma kepada korban yang mengalami trauma akibat banjir yang disebabkan meluapnya sungai Sampeyan ini.
Seperti diketahui, hari jum’at 8 Pebruari malam, sungai Sampeyan di Situbondo meluap akibat kiriman dari hujan dari Bondowoso dan Situbondo. Menurut Satkorlak setempat, banjir di Situbondo telah menewaskan 12 orang, 53 orang rawat di rumah sakit, dan sekitar 10.366 rumah mengalami kerusakan ringan, berat sampai hanyut.
Sementara 95 sekolah mengalami kerusakan dari ruang kelas, bangunan sekolah hingga perlengkapan sekolah rusak akibat banjir bandang yang menurut versi warga lebih besar dari banjir serupa tahun 2002 lalu.
Bagi para dermawan yang ingin membantu dan meringankan beban saudara-saudara kita di Surabaya dan sekitarnya, silakan menghubungi Humas BSMI Cabang Surabaya dengan komntak Achmad di 085645155648, Kantor: Gubeng Kertajaya X/ 61 N Surabaya, (031) 5017521 (rizki)