Pernyataan Soal Bisa Gerakkan Kopassus Tanda Kepanikan Jokowi

Eramuslim.com – Pernyataan Presiden Joko Widodo soal kemungkinan pengerahan pasukan elit Kopassus terus dikecam. Direktur Centre for Strategic and Policy Studies (CSPS) Prijanto Rabbani, menilai ucapan Jokowi di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur (10/11) akan semakin membuat rakyat, khususnya umat Islam marah.

“Maaf! Ini maksudnya apa…. Makin bikin rakyat khususnya umat Islam marah! Sangat tidak bijak statementnya…,” tegas Prijanto di akun Twitter @PrijantoRabbani. @PrijantoRabbani menyertakan link tulisan bertajuk “Jokowi: Bisa Saja Saya Gerakkan Kopassus”.

Prijanto juga menyoal pernyataan Jokowi terkait batalnya Jokowi ikut sholat Jum’at di Masjid Istiqlal pada 4 November 2016. “Mulai Ngalor-ngidul Ngomongnya! Ekspresi Kepanikan,” kicau @PrijantoRabbani mengomentari tulisan berjudul “Jokowi Ingin Shalat Jumat di Istiqlal pada 4 November, tetapi Dilarang.”

jokowi-jenderal-2-1
Baret Merah Kopassus diperoleh dengan susah payah, latihan Komando yang memeras keringat, airmata, dan bahkan darah. Nah kalo baret merah yang dipakai pak ne ini, hasil apa ya?

Seperti dirilis kompas (10/11), Presiden Jokowi mengaku bukan tidak mau menemui para demonstran yang berunjuk rasa pada 4 November 2016 lalu.

Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi menjelaskan, Presiden Jokowi awalnya ingin menemui demonstran tetapi mendapat masukan agar tidak menemui pendemo. Masukan itu datang dari protokol Istana, Pasukan Pengamanan Presiden, Kapolri, Panglima TNI, Kepala BIN, dan para menteri.(ts/intelijen)