Pernyataan Sikap Eksponen 98 Sumbar Soal Sikap Represif Aparat

Eramuslim.com – Eksponen 1998 Sumatera Barat menyampaikan sikap terkait tindakan represif dan tidak berperi kemanusiaan, yang dilakukan oleh aparat Kepolisian Republik Indonesia (Polri) pada penanganan aksi unjuk rasa di DKI Jakarta, 21-23 Mei 2019 hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

“Kami sangat menyesalkan terjadinya tindak kekerasan tersebut. Tindakan sadis dan jauh dari rasa kemanusian itu tidak bisa ditolerir. Sebagai aparat penegak hukum, telah memberikan contoh yang sangat buruk kepada masyarakat terkait penegakkan hukum dan keadilan,” kata Miko Kamal, koordinator Eksponen 1998 Sumatera Barat, melalui rilisnya yang diterima Swamedium.com, Ahad (26/5).

Miko menambahkan, pihaknya juga sangat menyesalkan dan sedih dengan fakta bahwa sampai saat ini Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang belum mengambil sikap yang jelas dan tegas atau paling tidak memberikan empati terhadap kasus kekerasan tersebut. Presiden sepertinya sudah kehilangan sense of humanity dengan sikap diamnya tersebut.

“Kami meminta Presiden Republik Indonesia Joko Widodo segera mencopot Menkopolhukam Jenderal (Purn) Wiranto dan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian dari jabatannya. Keduanya mesti bertanggungjawab dan diberikan sanksi berat atas terjadinya kasus kekerasan oleh aparat yang hingga jatuhnya korban jiwa tersebut,” tegas Miko.

Eksponen 1998 Sumatera Barat juga mendesak Presiden Republik Joko Widodo membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) yang melibatkan sipil dan/atau lembaga-lembaga sipil terpercaya dan berpengalaman untuk mengusut kasus kekerasan ini secara tuntas dan mengumumkan hasilnya kepada publik secara terbuka,” ujar Miko.

Selain itu, Eksponen 1998 juga mengimbau seluruh komponen masyarakat yang menyampaikan pendapat di muka umum untuk senantiasa menyampaikannya dengan tertib sesuai dengan norma-norma hukum yang berlaku.

Beberapa nama yang masuk dalam Eksponen 1998 Sumatera Barat antara lain: Yon Erizon, Mukhtar Effendi, Indrawita, Ilham Tanjung, Hendra Bur, Novermal Yuska, Tridarma Armi Iswandi, Rendra Trisnaldi, Yudi Ferry, dan Ary Mawanas. [sw]