Eramuslim.com – Video pidato Kapolri Jenderal Tito Karnavian soal ormas Islam “pendiri negara”, menjadi viral di sosial media. Dalam video itu, Tito memerintahkan jajarannya untuk bersinergi dengan dua organisasi Islam di Indonesia, yaitu NU dan Muhammadiyah. Alasannya, organisasi itu adalah pendiri negara.
Reaksi keras pun bermunculan terkait pidato Kapolri tersebut. Founder AMI Foundation, Azzam M Izzulhaq, di akun Twitter @AzzamIzzulhaq menegaskan: “Sebelum Muhammadiyah dan NU lahir, sudah lahir beberapa organisasi Islam yang bertujuan untuk melawan penjajah menuju kemerdekaan. Pernyataan saudara Kapolri adalah ahistoris bahkan cenderung provokatif.”
Senada dengan Azzam, Presiden PKS Mohammad Sohibul Iman juga menegaskan pidato Tito di video viral itu provokatif dan ahistoris.
“Jika pidato Pak Tito itu benar, ini bahaya: 1. Provokatif karena mempertentangkan NU+Muhammadiyah dengan Ormas Islam lain. Ini provokasi SARA; 2. Ahistoris karena menafikan peran ormas-ormas Islam lain dalam perjuangan kemerdekaan NKRI. Ini hate speech,” tegas Sohibul Iman di akun @msi_sohibuliman.