Eramuslim.com – Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indonesia, Hafisz Tohir menegaskan, pernyataan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang mengatakan proklamator Indonesia, Soekarno lahir di Blitar, Jawa Timur, adalah kesalahan fatal dan tidak termaafkan. Untuk itu, ia meminta harus ada restrukturisasi (reshuffle) para tim Jokowi.
Ia menduga pernyataan Jokowi mungkin saja bentuk keseleo lidah. Namun, dia menegaskan bahwa dalam sejarah tata negara, presiden tidak boleh atau tidak pernah salah. Termasuk tidak benar menyebutkan tempat lahir presiden pertama Indonesia itu.
Kalaupun presiden salah, kata dia, maka yang patut disalahkan adalah staf ahli presiden dan sekretaris negara (sekneg). Politisi Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menilai, kesalahan Jokowi adalah bentuk kelemahan timnya.
“Sehingga, harus ada reshuffle yang mendasar karena sudah merusak bernegara. Yang harus di reshuffle adalah Sekneg, Menkumham, dan staf ahli presiden,” katanya seperti dimuat Republika (3/6) malam.
Namun, ia enggan menyebutkan secara jelas nama pejabat yang diusulkan untuk diganti tersebut. Ia merasa iba pada pemilik nama orang-orang yang dia desak untuk di reshuffle jika disebut. “Jabatan sajalah, kasihan kalau merujuk nama,” ujarnya.
Yang jelas, ia mengakui pernyataan Jokowi dalam pidatonya sangat mengejutkan. Padahal, Bung Karno lahir di Kota Surabaya, Jawa Timur. Sebelumnya, Jokowi menyebut Soekarno lahir di Blitar. “Setiap kali saya berada di Blitar, kota kelahiran Proklamator kita, bapak bangsa kita, Bung Karno, hati saya selalu bergetar,” ujarnya saat memberikan sambutan peringatan Hari Kelahiran Pancasila, di Alun-alun Kota Blitar, Senin (1/6), lalu. (rz)