Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Kami menganggap adanya terduga teroris pagi-pagi sebelum aksi solidaritas umat Islam Indonesia untuk muslim Rohingya Myanmar apalagi diberitakan besar-besaran oleh Densus bahwa terduga mau meledakkan bomnya di Kedubes Myanmar adalah sangat aneh dan tendensius. Tujuannya adalah untuk membuat citra buruk aksi solidaritas umat Islam di hadapan publik karena diasosiasikan bahwa aksi solidaritas seolah-olah dilakukan oleh kelompok teroris. Sehingga sebagian umat mungkin menjadi takut datang. Jadi ada unsur untuk menggagalkan aksi. Analisisnya memang bisa ini sengaja dilakukan densus untuk cari muka, seolah-olah Densus diperlukan karena masih ada teroris setelah akhir-akhir ini dituntut dibubarkan oleh berbagai pihak lantaran pelanggaran HAM.
Memang terasa ada upaya halangi aksi. Ada upaya dari pihak Kedubes untuk ajak dialog tanpa aksi. Namun pimpinan aksi KAMRA- FUI menimbang untuk kemaslahatan dakwah siap dialog dengan Dubes sebagai delegasi perwakilan para demonstran untuk menyampaikan pandangan umat Islam tentang kasus pembantaian umat Islam oleh kaum Budhis dan tentara Myanmar sebagai pembersihan etnis muslim di Myanmar dan mendesak agar pembersihan etnis muslim dihentikan serta hak-hak mereka sebagai warga negara diberikan. Kalau tidak mau mengakui sebagai warga negara hendaknya pemerintah Myanmar memberikan hak kepada kaum muslim untuk mengatur diri mereka sendiri dalam bentuk negara Islam Arakan sebagaimana dulu sudah terjadi.
Oleh karena itu, pemberitaan bahwa target pengebom adalah Kedubes Myanmar adalah terindikasi kuat sebagai upaya untuk menggagalkan aksi solidaritas untuk Muslim Rohingya yang diadakan KAMRA FUI. Sungguh aneh jika ada yang mau berjihad mengebom Kedubes Myanmar pada hari akan ada aksi solidaritas umat Islam untuk muslim Rohingya. Siapapun yang faham jihad tentunya tidak akan berbuat sebodoh itu. Apalagi mengaku-ngaku kepada Densus. Dan tindakan memberitakan adanya teroris yang berbuat bodoh seperti itu adalah satu bentuk pendiskreditan dan makar umat Islam yang akan melakukan unjuk rasa di depan Kedubes Myanmar serta umat Islam umumnya.
Namun demikian aksi umat Islam untuk solidaritas muslim Rohingya insya Allah akan tetap jalan, dan minta kepada seluruh peserta, laskar, dan aparat keamanan untuk tetap bersikap kondusif dan tertib demi lancarnya aksi umat siang ini. Wamakaruu wamakarallahu wallahu khairul maakiriin. Wabillahi fii saabiilil haq wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
Jakarta, 3 Mei 2013/22 Jumadil Tsani 1434H
KH Muhammad Al Khaththath
Sekjen FUI.