Perkuat Pedagang Pribumi, Belanjalah di Pasar Tradisional, Jangan Mall

pasar-gang-baru-598Eramuslim.com – Masyarakat diajak agar kembali belanja ke pasar rakyat. Ajakan ini digelorakan oleh Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) dengan mendeklarasikan Gerakan “Indonesia.. Ayo Belanja Ke Pasar Rakyat”.

Ketua Umum DPP IKAPPI, Abdullah Mansuri mengatakan gerakan ini sudah dimulai di kota-kota besar, seperti di Kota Bandung Jawa Barat pada 29 Februari 2016 lalu. Dalam kesempatan tersebut IKAPPI melantik dan mengukuhkan Relawan Mahasiswa dan Pemuda Peduli Pasar Rakyat. Hadir pula dari Kementrian Perdagangan, Direktur Logistik dan Sarana Distribusi Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Jimmy Bella.

“Pendapatan dan ekonomi pedagang pasar semakin menurun. Sementara jumlah pertumbuhan ritel modern di Indonesia telah masuk pada angka yang mengkawatirkan,” ujar Mansuri, Kamis (3/3).

Data yang IKAPPI himpun jumlah ritel modern telah mencapai lebih dari 36.000 gerai di seluruh Indonesia.

Jelas Mansuri, angka ini sungguh mengejutkan. Namun yang lebih mengejutkan lagi, hampir mencapai 50 persen dari jumlah tersebut terindikasi bodong atau tidak lengkap secara perizinan serta melanggar zonasi.

“Jumlah pasar tradisional saja hanya berkisar 12.000 pasar di seluruh Indonesia,” ungkapnya.

Menurutnya, menjamurnya ritel modern bodong ini telah menggerus omsat pedagang pasar dan pedagang kelontong. Hasil kajian IKAPPI mencatat terjadi penurunan omset pedagang kelontong hingga 40 persen. Apalagi marak ritel modern yang keberadaanya jelas-jelas melanggar zonasi karena berdekatan dengan pasar tradisional.

“Maka dari itu IKAPPI beranggapan bahwa gerakan mengajak masyarakat belanja ke pasar tradisional menjadi sangat penting. Gerakan ini akan dilakukan bertahap diseluuruh Indonesia,” tukas Mansuri.(ts/rmol)