Perkenalkan Zakat Sejak Anak Masih Dini, IZI Perkenalkan Permainan “Zakat Game”

Eramuslim – Zakat menjadi salah satu intsrumen penting dalam mengentaskan kemiskinan dan kebodohan. Berbagai penelitian dan studi telah dilakukan, dan hasilnya diperkirakan potensi dana zakat yang rakyat Indonesia berkisar antara 100 triliun hingga 200 triliun.

Tentunya ini semua akan menjadi maslahat bagi umat Islam khususnya dan masyarakat Indonesia Indonesia jika penghimpunan zakat dilakukan oleh lembaga Amil Zakat yang professional, sebagai salah satu solusi perekonomian umat.

Hanya saja ini semua memerlukan edukasi secara berlanjut kepada masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran dalam berzakat. Misalnya, zakat yang diketahui pada umumnya adalah salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh kaum Muslimin.

Selain itu wawasan masyarakat mengenai zakat hanya sebatas ditunaikan ketika menjelang Hari Raya Idul Fitri saja (seperti halnya Zakat Fitrah), sementara masih banyak jenis Zakat yang sebenarnya harus ditunaikan (apabila mencapai nisab) seperti Zakat Mal, Zakat Profesi, Zakat Peternakan, Zakat Perniagaan, Zakat tabungan, Zakat Pertanian, Zakat Sewa Aset dan Zakat Emas Perak.

Maka itu dalam rangka edukasi dan meningkatkan kesadaran pentingnya berzakat, LAZNAS Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) menginisiasi suatu permainan yang bernama “Zakat Game”. Karena seperti yang kita ketahui bahwa game merupakan salah satu media yang mudah sekali diterima oleh semua kalangan. Sehingga ketika para pemain terus menerus bermain, tanpa sadar mereka pun sedang belajar mengenai zakat.

Direktur Utama IZI, Wildhan Dewayana mengatakan bahwa Zakat Game yang diinisiasi seorang Guru Besar Universitas Sains Islam Malaysia (USIM), Azman Abdurrahman merupakan sebagai sarana edukasi masyarakat sekaligus solusi untuk memperluas wawasan masyarakat mengenai zakat.

“Hasil evaluasi perjalanan dalam dunia perzakatan di Indonesia yang masih menjadi kendala adalah minimnya partisipasi dan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya berzakat. Maka dari itu sengaja kami hadirkan melalui pendekatan permainan Zakat Game agar masyarakat mudah menerima dan faham esensi zakat,” ujar Wildhan Dewayana saat launching Zakat Game di Ballroom Aston Priority, Jakarta, Selasa (15/8).

Sementara itu Ketua Dewan Pengawas Syariah IZI, Oni Sahroni menyampaikan tujuan utama dibuatnya Zakat Game adalah mengedukasi dan memudahkan masyarakat untuk mehamahi zakat. Maka hukumnya dibolehkan karena hal ini merupakan salah satu upaya menegakkan Ekonomi Syariah.

“Tujuan utama dibuatnya permainan Zakat Game adalah untuk mengedukasi sekaligus memudahkan masyarakat untuk memahami zakat. Maka dalam hal ini dibolehkan, karena dalam rangka mempromosikan nilai-nilai Ekonomi Syariah juga,” pungkas Oni Sahroni. (IM/Ram)