PPP Diprediksi Absen
Selain belum adanya perintah resmi Megawati, ada juga kemungkinan PPP tidak mendukung hak angket ini bergulir. Potensi ini muncul usai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP Sandiaga Uno memberikan pernyataan yang menyiratkan partai Kabah akan lompat pagar ke koalisi pendukung Prabowo-Gibran.
Sandiaga mengatakan PPP saat ini merupakan partai pendukung pemerintah dan posisinya berada di pemerintahan. Menurut pandangannya pribadi, PPP akan sangat terhormat untuk diajak membangun bangsa.
Meskipun demikian, Sandiaga menekankan bahwa proses penentuan arah politik PPP akan ditentukan dalam Rapat Pimpinan Nasional. “Karena sesuai dengan namanya Partai Persatuan Pembangunan untuk persatuan Indonesia dan pembangunan harus ikut aktif dalam membangun bangsa. Itu pandangan saya,” kata Sandiaga di Jakarta, Senin (26/2/2024).
Kemungkinan absennya PPP juga disuarakan oleh Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti. Menurutnya, PPP masih berkonsentrasi dalam penghitungan suara Pemilu 2024. Posisinya saat ini pun masih belum dapat dikatakan aman karena belum mencapai ambang batas minimal parliamentary threshold (PT) sebesar 4 persen.
“Sesuatu yang bisa kita maklumi karena memang PPP sekarang ini lumayan kritis antara ya dan tidak masuk ke parlemen. Oleh karena itu, kita juga enggak mendesak sekali agar PPP mau ikut menginisiasi hak angket,” ujarnya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (27/2/2024). (Sumber: inilah)