Dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional (May Day), para buruh mengadakan aksi besar-besaran. Sejumlah titik di Ibukota Jakarta, di antaranya Kantor Depnakertrans, Bunderan Hotel Indonesia, dan juga Istana Merdeka, akan menjadi tempat konsentrasi massa.
Dari pantuan Eramuslim di sekitar Bunderan Hotel Indonesia, kondisi perkantoran tetap berjalan normal, namun pusat perbelanjaan Plaza Indonesia, yang letaknya dekat dengan Bunderan HI dan biasanya buka pada pukul 10. 00, terlihat belum membuka pintunya.
"Ya kalau kondisi tetap kondusif, aman-aman saja, kita pihak perusahaan tidak akan memulangkan karyawan, kecuali kalau memang sudah parah, tapi sejauh ini gak ada masalah, " ujar Fajar salah satu karyawan yang bekerja di Gedung Midplaza, Jl. Jendral Sudirman, Jakarta pada Eramuslim, Selasa (1/5).
Menurutnya, untuk mengantisipasi aksi demo anarkis atau timbulnya kemacetan jalan, khusus hari ini dirinya memilih menggunakan jasa bis Trans Jakarta.
Berbeda dengan Fajar, kegiatan demo buruh ini dimanfaatkan oleh sejumlah pedagang untuk mencari keuntungan lebih dari hari biasa. Meski demo belum dimulai sejumlah pedagang, di antaranya pedagang minuman, buah, makanan, kaca mata dan topi, sampai pedagang handuk dan slayer sudah terlihat siap di dekat tempat demo.
"Kalau berdagang di pasar sekarang lagi sepi, jadi kita ke sini saja, coba-coba lah kali-kali untungnya lebih, "ungkap Jimmy pedangan handuk dan slayer yang mengaku sudah tiga kali tak pernah absen mengikuti kegiatan demu buruh.
Jimmy menyatakan, pada peringatan May day tahun lalu keuntungan yang diperolehnya cukup lumayan, dirinya berharap tahun ini tidak jauh berbeda.
Sementara itu, pada pukul 10. 00 sekitar 300 orang dari Serikat Pekerja Carrefour Indonesia (SPCI) Lebak Bulus dan Federasi Serikat Pekerja Tekstil Sandang Kulit (FSPTSK) Cakung, Jaktim, mulai menggelar aksinya di Bunderan HI.Sambil mengelilingi kolam, mereka meneriakan yel-yel "Hidup buruh, Hidup Pekerja, dan Tolak Outsourcing." Selain mereka, rencananya akan turut bergabung Labour Working Group.
Setelah melakukan aksi di Bunderan HI, para demonstran akan melakukan long march menuju Istana Merdeka. Aksi damo itu mendapat pengawal ketat sekitar 90 personel pengendali massa (Dalmas) Polda Metro Jaya dan100 petugas Tramtib Pemda yang sudah siaga sejak pukul 08. 00. Mereka disebar sekitar Bunderan HI.
Aksi yang terjadi di Bunderan HI tidak terlalu menghambat lalu lintas, sebab para petugas langsung tanggap dan menghalau peserta aksi untuk naik ke pinggir kolam sehingga tidak menghalangi jalur Busway.
Meski demikian, Assisten Pengendali Bus Trans Jakarta koridor I, Chalian Anwar mengaku, sebagai antisipasi kondisi terburuk pihaknya akan mengalihkan jalur untuk koridor I (Blok M-Kota) dan Koridor II (Pulo Gadung- Kalideres). Ia berharap pengalihan itu, sebisa mungkin itu tidak dilakukan karena akan berimbas pada jalur koridor lainnya.
"Kalau demonya anarkis terpaksa koridor I dan II, ditutup, tapi itu akan berpengaruh ke koridor III dan IV. Kalau bisa sih tidak, tapi kalau akan ditutup kita akan koordinasikan ke semua titik, " jelasnya. (novel)