Saat menginjak usia kuliah, Tere kembali dihadapkan pada nuraninya yang terusik. Ia berkesempatan berdiskusi dengan nenek sahabatnya yang mualaf.
“Ketika saya sedang berdiskusi dengan teman saya soal eksistensi siapa Tuhan dan pemilik alam semesta ini, mereka menjawab Allah. Rupanya Yesus juga dia akui dalam islamm bukan sebagai Allah, tapi sebagai Nabi.
Dari situlah, ia kemudian memulai riset mencari tahu versi Yesus dalam ajaran Islam.
“Pada waktu itu saya sudah Katekisasi (mendapat bimbingan mendasar mengenai Kekristen oleh pemimpin agama biasanya Pendeta atau Pastor),” ujarnya.
Merasa sudah didogma dengan optimal maka Tere merasa punya tanggung jawab mengembalikan ‘domba-domba’ yang hilang.
“Dan saya melihat teman saya sebagai domba yang hilang.” sebut Tere.
Kini setelah 10 tahun hijrah Tere sibuk berdakwah, dan membangun komunitas muslim yang membantu para mualaf untuk hijrah dan belajar mengaji.
Diketahui, selain berkiprah di dunia musik, Tere juga berkecimpung di dunia politik periode 2009-2014.
Pada tahun 2009 ia bergabung dengan DPR RI namun sayangnya kiprahnya di dunia politik tak bertahan lama. Pada 21 Mei 2012, ia memilih untuk mundur dari jabatannya.[sc]