Eramuslim.com – Surat terbuka penyanyi Anggun C Sasmi di Facebook kepada Presiden Joko Widodo yang membela gembong narkoba Serge Atalaoi terus menuai kontroversi. Ribuan nitizen mengecamnya, salah satunya dibalas dengan surat terbuka untuk Anggun yang ditulis Ephie Craze di Facebooknya.
“Saya muak membaca surat mbak kepada Presiden Indonesia untuk menentang hukuman mati kepada warga negara Perancis itu,” tulis Ephie di laman Facebooknya (30/4/2015).
Ephie mengisahkan, suaminya merupakan mantan pecandu narkoba dan sempat dkurung di dalam sel. Ia merasakan bagaimana pedih dan sengsaranya seorang istri yang mempunyai suami pecandu yang juga kerap dipukuli di depan anak-anak mereka.
Apa mbak pernah menghitung berapa biaya yang saya habiskan setiap hari untuk membeli 4 pak rokok untuk para petugas dan napi jaga saat saya membezuk suami?
Apa mbak bisa menghitung berapa biaya mengirim makanan dan uang transportasi ke penjara setiap hari bagi masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah seperti kami?
Apa mbak tahu sedihnya saya saat bayi saya terkena tifus di RS sementara suami saya di penjara?
Apa mbak tahu brp biaya RS yg sy keluarkan tiap kali suami OD?
Apa mbak tahu rasanya dijauhi sanak family karena saya mempertahankan suami saya?
Apa mbak tahu perasaan anak-anak saya saat mereka melihat suami menghajar saya di depan mereka?
Apa mbak tahu rasanya saat suami memandang istrinya bagai musuh dan selalu mengancam membunuh?
Apa mbak tahu rasanya kehilangan rumah, kendaraan, properti yang saya tabung deri kerja keras bahkan sejak sebelum saya menikah? Apakah mbak tahu rasanya saat suami berpesta pora narkoba sana-sini tanpa peduli tak ada makanan untuk anak istrinya di rumah?
Apakah mbak tahu rasanya dicurigai dan dituduh setiap hari oleh suami yang paranoid?
Apakah mbak tahu rasanya diselingkuhi berkali-kali hanya karena mengejar kepuasan memakai narkoba?
Apa mbak tahu rasanya saat anak menggigil ketakutan dalam pelukan saya?
Apa mbak tahu rasanya mendengar anak saya bercerita dengan detail bagaimana suami saya menyiapkan peralatan untuk memakai narkoba?
Atas surat Anggun itu, Ephie benar-benar kecewa dengan Anggun. Dirinya sangat kaget dengan surat Anggun itu.
“Di Bali sudah terlalu sering saya melihat klien-klien saya berpesta apapun, di sebuah pulau di Indonesia dan di Amsterdam saya melihat muda-mudi menghisap ganja di tempat-tempat umum. Saya tahu itu,” ujar Ephie dalam surat terbuka yang diposting pada 27 April lalu.
Sebagaimana diketahui, Anggun yang karirnya meroket sejak hijah ke Perancis itu dan kini tinggal di sana ikut demo di tengah kota Prancis menolak hukuman mati bagi Serge.Orang ini, Serge, merupakan salah satu pembangun pabrik narkotika terbesar ketiga di dunia yang ia bangun bersama 21 orang lain di Serang, Banten. Polri melakukan penggerebekan besar-besaran pada 11 November 2005 dan menyita berton-ton bahan pembuat ekstasi, 148 kilogram sabu, dan sejumlah mesin pembuat ekstasi.
Pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 4.000 meter persegi itu berkapasitas produksi 100 kilogram ekstasi per minggu. Dengan satu kilogram ekstasi berisi 10 ribu butir pil yang tiap butirnya laku dijual Rp 100 ribu, maka pabrik ini setiap minggunya memiliki omset Rp 100 miliar. Seperti inilah orang yang dibela Anggun. Memuakkan, memang. (rz)