Perbatasan Mesir Ditutup, Tim BSMI Cari Akses Menuju Gaza

Tim Kemanusian Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) berupaya untuk mencari akses masuk ke wilayah Gaza tanpa melalui jalur perbatasan Mesir yang langsung menghubungkan ke wilayah Palestina. Hal ini sehubungan dengan dikeluarkannya imbauan Pemerintah Mesir yang menyampaikan bahwa batas waktu terakhir bagi warga asing (delegasi, wartawan, dokter, anggota parlemen, relawan kemanusiaan, dll.) untuk dapat segera meninggalkan Jalur Gaza dan kembali ke Mesir pada tanggal 5 Februari 2009.

"Kalau yang dipintu Mesir itu sudah pasti tanggal 5 sore ditutup, jadi alternatifnya melalui Israel, tapi permasalahannya, kita gak ada hubungan dengan Israel. Kita belum tahu perkembangan selanjutnya. kita masih mempunyai perwakilan BSMI di Kairo, yang baru datang kemarin, tentunya mereka akan mencoba masuk dari pintu lain. Mudah-mudahan ada jalan lain untuk masuk selain pintu Rafah," kata Ketua Umum BSMI dr. Basuki Supartono saat diwawancara radio swasta, di Jakarta, Kamis (5/2).

Menurutnya, akses masuk ke wilayah Gaza ada sekitar 5-6 pintu, namun hanya satu pintu saja yang berbatasan dengan Mesir langsung ke wilayah Palestina. Sehingga setelah tanggal 5 Februari hal ini akan menjadi masalah bagi relawan Indonesia yang akan menyalurkan bantuan, sebab Indonesia tidak mempunyai hubungan bilateral dengan Israel.

"Selama ini kan pintu yang berbatasan dengan Mesir dibuka, sehingga mungkin pihak Israel tidak dapat menguasai secara langsung. Mereka minta pintu itu ditutup, sebetulnya masih boleh bantuan kemanusian, tetapi harus melalui pintu yang langsung masuk dengan Israel," ujar dr. Basuki.

Mengenai bantuan kemanusian yang masih mengantri di Rafah untuk masuk ke wilayah Gaza, Ia menyatakan, dapat dipastikan bantuan dari negara Indonesia, yang terdiri dari obat-obatan dan alat operasi sudah masuk ke wilayah Gaza.

"Minggu lalu kami masuk dengan ambulans, dengan tim medis dan alat operasi sudah masuk semua. Begitu juga bantuan dari depkes sudah terdistribusikan dibeberapa unit dan rumah sakit di Gaza," jelasnya.

Melalui situs resmi Departemen Luar Negeri Indonesia, Pemerintah Republik Indonesia menyampaikan himbauan kepada seluruh Warga Negara Indonesia yang saat ini berada di Jalur Gaza (Palestina) untuk keluar dari wilayah tersebut guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan mengingat belum kondusifnya situasi di wilayah tersebut.(novel)