Eramuslim – Pertarungan besar-besaran di Idlib sudah dimulai. Pertempuran ini akan menjadi pertaruhan besar bagi Suriah, apakah mereka berhasil menguasai basis utama terakhir kelompok oposisi atau tidak.
Kemenangan atas Idlib akan memberikan legitimasi kuat bagi rezim Presiden Bashar al-Assad melanjutkan pemerintahannya. Turki diyakini tak akan tinggal diam membiarkan Idlib diserang habis-habisan.
Pada hari Minggu (9/9), pasukan Pemerintah Suriah dan Rusia menggempur wilayah selatan Idlib. Serangan udara dan pengeboman menyebabkan sedikitnya lima orang tewas. Serangan mengincar desa-desa di selatan Idlib dan provinsi Hama utara.
“Seorang bayi dan seorang anak kecil tewas di desa Habeit di selatan Idlib dalam serangan bom barel,” riliy White Helmets, kelompok pertahanan sipil yang beroperasi di wilayah yang dikuasai pemberontak, dikutip laman Aljazeera.
Kemudian tiga korban lainnya adalah anggota kelompok pejuang Suriah. Satu di antaranya dilaporkan seorang perwira.
Anggota White Helmets Abd al-Karim al-Rahmoun mengatakan sekitar setengah dari populasi penduduk di Hama utara telah mengungsi guna menghindari pengeboman oleh pasukan Suriah dan Rusia.