Perampingan Parpol tak Jamin Pemilu Jurdil

Perampingan partai politik (parpol) diharapkan tidak mematikan parpol-parpol kecil. Pasalnya, perampingan parpol tidak menjamin pemilu berjalan secara adil dan demokratis.

Hal itu disampaikan Ketua umum Partai Bulan Bintang (PBB), MS Kaban pada diskusi dialektika demokrasi "Perampingan Partai Politik" di DPR, Jakarta, Jum’at (15/9). Hadir dalam diskusi tersebut, Deny Tewu, Ketua umum Partai Damai Sejahtera [PDS] dan Dr. HM Fajrul Falakh, pengamat Politik UGM dan anggota Komisi II DPR F-Partai Golkar, Ferry Mursidan Baldan.

Menurutnya, perampingan parpol harus melalui tahapan proses alamiah dan jangan melanggar UUD dalam kebebasan berserikat. "Namun perampingan parpol harus juga diikuti penguatan kelembagaan dan peningkatan kualitas pelaksanaan pemilu," katanya.

Ka’ban, yang juga Menteri Kehutanan menyatakan, selama kualitas pelaksaan pemilu masih ada kecurangan, maka perampingan parpol akan merugikan parpol kecil. "Makanya mekanisme pemilu harus benar-benar fair," saran dia.

Sementara itu, anggota Komisi II DPR F-Partai Golkar, Ferry Mursidan Baldan menjelaskan, perampingan parpol hanya untuk menyeleksi secara alamiah parpol yang bisa ikut pemilu dan bukan untuk menghambat pertumbuhan partai politik. Dalam UU Pemilu pasal 9, dinyatakan seleksi lewat electoral threshold (ET]).

"Dulu pada saat pembahasan UU Pemilu skenarionya, ET itu mulai 2% 1999, kemudian naik 3% 2004, dan 5% untuk 2009, dengan begitu secara alamiah parpol yang ikut pemilu terseleksi," ujar Ferry Mursidan Baldan.

Ferry menambahkan dalam UU Pemilu disepakati oleh semua partai yang ada di DPR, di mana ET sebanyak 3%. "Kita berharap agar partai-partai itu mampu meningkatkan konsolidasinya. Masak parpol itu mau tiga persen terus menerus. Karena itu jangan sampai ketika sebuah partai yang dulu (1999) lolos ET, kemudian sekarang [2004] tidak lolos ET lalu minta ET diubah lagi,"ujarnya

Ferry menegaskan, seleksi parpol itu dimaksudkan agar partai yang baru didirikan tidak langsung bisa ikut pemilu. Setidaknya partai yang baru didirikan itu mau mengikuti aturan main yang berlaku. "Ikuti dulu piala Asia, jadi ada tahapannya," tambah dia. (dina)