Pengungsi Rohingya Dipaksa Pindah oleh Mahasiswa Aceh

eramuslim.com – Ratusan mahasiswa yang tergabung dari berbagai kampus di Aceh memindahkan paksa imigran Rohingya. Hal itu buntut dari aksi penolakan terhadap etnis Rohingya yang beberapa bulan terakhir mendarat di Aceh.

Dilansir dari Antara, pada mulanya ratusan mahasiswa yang tergabung dari berbagai kampus di Aceh itu melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPR Aceh.

Setelah berunjuk rasa, ratusan mahasiswa tersebut kemudian mendatangi tempat penempatan sementara imigran Rohingya yang berada di Balai Meuseuraya Aceh (BMA).

Setelah sampai di BMA, ratusan mahasiswa dari kesatuan aksi yang menolak etnis Rohingya itu lantas mengarahkan para pengungsi yang berjumlah kurang lebih 137 orang tersebut, untuk segera menaiki mobil yang telah disiapkan.

Mendapati ratusan mahasiswa yang mendatangi kawasan tersebut, para pengungsi yang didominasi perempuan dan anak-anak itu sontak menangis.

Meski begitu, para peserta aksi tetap bersikukuh mengarahkan para pengungsi Rohingya ke mobil untuk kemudian dibawa ke Kantor Kemenkumham Aceh.

“Kami mengangkat Rohingya ke mobil, kita mengantarkan Rohingya ke Kemenkumham Aceh,” kata Korlap Aksi T Wariza Ismandar, di Banda Aceh, Rabu (27/12).

Wariza mengatakan bahwa semula rencana para peserta aksi ingin membawa pengungsi Rohingya ke Kantor Imigrasi. Mengingat, di sana sedang ada pembangunan gedung, pihaknya lantas mengalihkan ke Kemenkumham Aceh.

Saat ini, para pengungsi Rohingya tersebut sudah berada di halaman depan kantor Kemenkumham Aceh, dan belum ada kepastian apakah diterima atau ada kebijakan lainnya.

Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi Mahasiswa Aceh tersebut juga menuturkan bahwa seharusnya pihak imigrasi dan Kemenkumham menjadi garda terdepan dalam penanganan pengungsi ini.

Sayangnya, pihak-pihak tersebut hingga kini belum ada tindakan apapun terhadap pengungsi.

“Belum ada tindakan, jadi kita minta imigrasi untuk mendeportasi Rohingya,” ujar Korlap.

Di sisi lain, mahasiswa yang mayoritas dari Universitas Abulyatama itu juga menuntut DPR Aceh untuk mengeluarkan statemen menolak pengungsi Rohingya.

“Tuntutan kita juga segera konfirmasi dan mendesak pemerintah pusat menemukan titik temu permasalahan Rohingya,” demikian Wariza.

(Sumber: Jawapos)

Beri Komentar