Kanit Reskrim Polsek Benowo, Ipda Jumeno menjelaskan peristiwa dalam video tersebut terjadi pada 26 Juli lalu. Ia menyebut aksi itu hanya salah paham saja. Sebab keluarga pasien yang meninggal ternyata sudah tahu dan menerima pasien meninggal karena COVID-19.
“Jadi yang meninggal ini kan bibi dari Arthur. Nah si Arthur ini kan ketua paguyuban pemuda dari Ambon. Arthur ini sudah tahu bibinya meninggal karena COVID dan menerima,” tutur Jumeno.
“Nah, saat Arthur ini pulang dari rumah sakit setelah mengurus jenazah bibinya, tiba-tiba teman-temannya datang ke rumah sakit dan kejadian itu. Tahu itu Arthur kemudian menegur teman-temanya itu,” imbuhnya.
Sebelumnya, sejumlah orang memprotes sebuah rumah sakit di Surabaya. Mereka mengancam akan membakar rumah sakit hingga mengintimidasi nakes. Video kejadian itu viral dalam video berdurasi 2.41 menit.(detik)