Penghafal Al-Quran Bisa Masuk Universitas Hasanuddin

Penghafal Al-Quran Bisa Masuk Universitas Hasanuddin

Universitas Hasanuddin membuka jalur penerimaan mahasiswa baru melalui penyaringan Prestasi Olahraga, Seni, dan Keilmuan (POSK) bagi calon mahasiswa baru yang memiliki prestasi di bidang-bidang tersebut.

Wakil Rektor III Universitas Hasanuddin, Nasaruddin Salam, mengatakan program tersebut sudah dibuka sejak tahun 2006. “Pada tahun 2006 pendaftarnya baru 13 orang, sedangkan untuk tahun ini pendaftarannya sudah mencapai 752 orang,” ujar Nasaruddin, Ahad, 22 Juli 2012.

Untuk tes jalur POSK pada tahun ini sudah dilaksanakan pada hari Rabu pekan lalu. Adapun pengumuman hasilnya sudah disampaikan pada hari Sabtu lalu.

Salah satu bakat atau prestasi yang bisa diterima pada jalur ini adalah penghafal Al-Quran. Andi Jaya, mahasiswa angkatan 2010 Jurusan Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Unhas, merupakan salah seorang mahasiswa yang masuk ke Unhas melalui jalur tersebut.

Jaya, sapaan akrabnya, awalnya mengaku mendaftar untuk jurusan biologi. Di tempat pendaftaran ia menyetorkan sertifikat lomba ilmu biologi yang dimilikinya. Oleh penguji pada waktu itu, Jaya kemudian ditanya apakah ia mempunyai kemampuan lain. Jaya pun mengatakan bahwa dirinya bisa menghafal Al-Quran sebanyak 1 juz. Setelah diuji, pada saat pengumuman ia pun akhirnya dinyatakan lulus di Jurusan Sastra Arab.

Jaya mengaku dirinya tidak menghafal Al-Quran khusus untuk diterima di Unhas. Lulusan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Binamu, Kabupaten Jeneponto, ini mengatakan motivasinya menghafal Al-Quran adalah karena menurutnya sangat banyak keutamaan yang dimiliki oleh para penghafal Al-Quran.

Selain itu dia mengaku senang mengisi waktu luang dengan membaca dan menghafalkan Al-Quran. Saat ini Jaya aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Dakwah Kampus-Mahasiswa Pencinta Musala (LDK-MPM) Unhas dan masih aktif menghafal Al-Quran. Hafalannya saat ini sudah mencapai 3 juz.

Menurut Nasaruddin Salam, jalur POSK tersebut memang diperuntukkan mereka yang punya prestasi di bidang non-akademik. Pihaknya selama ini bekerja sama dengan berbagai pesantren yang ada untuk mengirimkan santrinya mendaftar ke Unhas melalui jalur POSK tersebut.

“Salah satu rencana strategis Unhas adalah menjaring orang-orang yang mempunyai prestasi dan potensi khusus yang kebetulan bersekolah di sekolah-sekolah yang tidak terakreditasi. Seperti di pesantren yang kadang-kadang alumninya tidak bisa ikut SNMPTN karena tidak ikut ujian nasional, mereka tetap bisa masuk Unhas melalui jalur ini,” ujarnya.

Nasaruddin berujar pihaknya punya misi tersendiri dengan menerima penghafal Al-Quran. “Kami harapkan para penghafal Al-Quran bisa menularkan spirit religiusnya kepada yang lain sehingga bisa menyebarkan nilai-nilai positif di kampus,” kata Nasaruddin. Selain itu, menurutnya, hal itu tentunya sejalan dengan misi Unhas yang ingin menjadi kampus yang berlandaskan pendidikan karakter MARITIM (Manusiawi, Arif, Religius, Integritas, Tangguh, Inovatif, dan Mandiri).(fq/tempo)