Pengelola Kebun Raya Bogor: Pembangunan Helipad Tidak Mengganggu Koleksi Tumbuhan

Pengelola Kebun Raya Bogor membantah pembangunan helipad untuk pendaratan helikopter Presiden Amerika Serikat George W. Bush menggangu pohon besar yang ada di dalam Kebun Raya Bogor.

Kepala Pengelola Kebun Raya Bogor Soejati Budisusetyo, di Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/11) mengatakan, "Sama sekali tidak ada pemangkasan pohon pengamanan diutamakan terhadap tanaman yang dekat dengan lokasi pendaratan."

Menurutnya, tanaman yang paling utama diamankan adalah teratai raksasa, karena itu pihaknya akan memberi penguat tumbuhan dan daun akan dikurangi sedikit, sehingga tidak menggangu akibat kecepatan angin yang berasal dari helikopter ketika mendarat.

Lebih lanjut Soejati mengatakan, untuk memperlancar proses pendaratan helikopter, lapangan rumput seluas 2 hektar sekitar kolam teratai yang miring akan diratakan dan rumputny akan dipotong pada bagian tempat landasan yang luasnya sekitar 400 meter persegi.

"Areal dekat kolam terbuka hanya ada lapangan rumput, tapi ada yang miringnya, jadi untuk pendaratan itu ada perataan sedikit," tandasnya.

Soejati mengaku masih menunggu instruksi kapan waktu penutupan Kebun raya Bogor, apakah pada H-1 atau H-2. Dan mengenai perkembangan pembangunan helipad itu dikelola oleh panitia tersendiri, pihaknya hanya memberikan pertimbangan dalam proses pembangunan tersebut, sehingga tidak menggangu koleksi tumbuhan di Kebun Raya Bogor.

Seperti diketahui pembangunan helipad di Kebun Raya Bogor ini menimbulkan protes masyarakat pasalnya tanpa seizin Kementerian Lingkungan Hidup dan memakan biaya cukup besar.(novel)