Pengecut! Zionis Serang Pengungsi Sipil Sedang Tidur di Rafah, 100 Orang Dilaporkan Syahid

Sebanyak lebih 100 warga Palestina dilaporkan syahid, dan 230 orang lain terluka, akibat pemboman intensif oleh pasukan penjajah Israel (IDF) yang menargetkan Rafah di Jalur Gaza selatan hari Senin dini hari.

Pesawat Israel melakukan lebih dari 50 serangan udara, menargetkan rumah dan masjid di beberapa wilayah kota Rafah. IDF juga mengebom lebih dari 11 rumah dan Masjid Al-Huda dan Al-Rahma di wilayah Yibna dan Shabura dalam waktu setengah jam.


Menurut laporan Aljazera, kebanyakan korban adalah wanita dan anak-anak, yang ketika serangan mereka dalam keadaan tidur.  Pemboman Israel yang kejam dan belum pernah terjadi sebelumnya ini terkonsentrasi di wilayah utara kota Rafah, dan di sekitar Masjid Al-Rahma di Kamp Al-Shaboura di Rafah.

Aljazeera juga melaporkan awan asap tebal memenuhi atmosfer kota, bertepatan dengan intensnya penerbangan pesawat pengintai dan helikpter penjajah di wilayah tersebut.


Bayi Baru Lahir

Quds News melaporkan tank Israel terus mengepung dan menghancurkan sebagian sekolah Haroun Al Rasheed di Khan Yunis ketika sebanyak 1.200 warga sipil sedang mengungsi.

Dalam sebuah video yang beredar, seorang dokter perempuan Palestina mengucapkan selamat tinggal kepada beberapa kerabatnya yang gugur dalam pemboman Israel tadi malam.


Sementara seorang ibu yang berduka mengucapkan selamat tinggal kepada bayinya, yang terbunuh akibat serangan udara Israel tanpa pandang bulu di Rafah.

Bayi ini lahir pada saat agresi Israel yang sedang berlangsung di Gaza, dan juga terbunuh dalam agresi yang sama yang telah berlangsung selama 130 hari.

Aljazeera memperoleh gambar kedatangan sejumlah orang yang telah syahid dan luka ke Rumah Sakit Kuwait di Rafah dan Rumah Sakit Eropa di Khan Yunis akibat bom zionisi Israel di berbagai wilayah di kota Rafah

“Pasukan pendudukan menggunakan rudal pembakar yang dilarang secara internasional dalam serangan mereka di Rafah, membenarkan adanya sejumlah besar orang yang diamputasi, cedera otak, dan luka bakar,” ujar Direktur Rumah Sakit Kuwait di Rafah, Suhaib Al-Hams, hari Senin (12/2) kepada Aljazeera.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan, jumlah korban pembantaian Rafah ini kemungkinan akan meningkat, karena masih banyak orang hilang dan berada di bawah reruntuhan rumah yang penghuninya dibom.

Lembaga kemanusiaan itu juga melaporkan dalam kondisi yang sulit relawan medis melakukan proses pengangkutan para syuhada dan korban luka dengan cara yang sangat primitif.

Rafah adalah tempat perlindungan terakhir bagi para pengungsi Gaza yang terkena dampak agresi penjajah. Di wilayah yang berbatasan dengan Mesir ini diperkirakan mencakup lebih dari 1.400.000 warga Palestina, termasuk 1.300.000 pengungsi dari provinsi lain.

Sekitar 1,4 juta warga Palestina dan tunawisma saat ini berada di Rafah setelah pasukan penjajah ‘Israel’ mengusir ratusan ribu warga Palestina dari Gaza utara hingga selatan wilayah tersebut. Agresi ‘Israel’ di Jalur Gaza yang dilakukan sejak 7 Oktober mengakibatkan gugurnya lebih dari 28.176 orang, sebagian besar adalah warga sipil, sementara lebih dari 68.000 lainnya terluka, kutip WAFA.(sumber: Hidayatullah)

Beri Komentar