Pengamat: Tidak Heran Peneliti Asing Sebut Pemerintah Tunjukkan Sifat Buruk Saat Pandemik

Sementara menanggapi kritik tentang penanganan pandemik Covid-19 di Indonesia yang kacau dan semrawut dalam buku itu, Satyo mengatakan bahwa kritik tersebut sudah lama diperkirakan oleh dunia Internasional.

“Contohnya oleh ilmuwan Harvard dan beberapa penelitian oleh lembaga asing bahkan ada survei 100 negara yang dinilai berhasil mengendalikan pandemik. Indonesia berada di nomor 97, maka tidak heran analisis Ben Bland menyebut pemerintah Indonesia ‘menunjukkan banyak sifat terburuknya’ seperti mengabaikan nasihat ahli,” terang Satyo.

 

“Kemudian kurangnya kepercayaan dan penerapan protokol kesehatan pada masyarakat sipil dan kegagalan untuk mengembangkan strategi yang koheren dan kebijakan yang cepat dan tepat,” sambung Satyo.

Mantan Sekjen ProDEM ini pun menilai bahwa Jokowi selalu berada dalam dua sisi, yaitu kebebasan atau keterbukaan dan proteksionisme, Islam dan pluralisme, toleransi dan intoleran.

“Kontradiksi ini bukan masalah “kaleng-kaleng” jika situasi ini terus berlanjut dan kesemrawutan penanganan pandemik mengalami kegagalan, hal tersebut menjadi pelumas terjadinya “civil disobedience”,” pungkas Satyo. (rmol)