Pengamat Sosial Nilai Menteri Sudirman Said Bermental Preman

sudirman saidEramuslim.com – Menteri-menteri di Kabinet Kerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) belum memiliki chemistry satu sama lain. Sebab itu, wajar jika antar menteri satu dengan yang lain saling mencurigai.
“Di dalam kabinet belum ada chemistry antar menteri, terjadilah silang pendapat. Antara kementerian itu saling curiga karena belum ada chemistry,” ungkap pengamat sosial Universitas Paramadina Herdi Sahrazad dalam diskusi Forum Senator untuk Rakyat (FSuR) bertema ‘Antara Gaduh Putih dan Gaduh Hitam di Kabinet Kerja’ di resto Dua Nyonya, Cikini, Jakarta (8/11).
Tak hanya itu, dengan lantang mantan wartawan tersebut menyentil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dengan julukan mental preman. Sebab, dalam beberapa rapat kabinet, Sudirman tidak menampakkan batang hidungnya.
“Sudirman Said mentang-mentang dekat sama Jusuf Kalla tidak mau datang rapat konstitusi. Mentalnya preman mentang-mentang ada centeng. Kongkalikong menteri yang tidak sejalan dengan Nawacita dan Trisakti itu harusnya disapu besih Jokowi, dia kan pak lurahnya,” sindir Herdi.
“Kabinet jangan pernah salah gunakan kearifan rakyat. Agenda Revolusi Mental itu harus dibudayakan dalam kabinet, dan yang bisa mempraktikkan hanya Rizal Ramli,” lanjutnya.
Herdi menyayangkan apabila sikap para pembantu Presiden tidak menunjukkan kekompakannya di dalam kabinet.
“(Menteri gaduh hitam) kalau kebijakan publik di buka kebakaran jenggot. Semakin mereka menghantam kasihan itu Jokowi makin kelihatan ketidaksolidannya,” ungkapnya. [ts/rmol/pm]