Eramuslim – Pengamat Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubeidillah Badrun menilai pemerintahan Jokowi-JK lebih sering mengurusi konflik partai politik ketimbang memikirkan urusan kesejahteraan rakyat.
Hal itu pula, kata Ubed, yang membuat saat ini kondisi ekonomi Indonesia tidak stabil dan berdampak pada tingginya pengangguran di Indonesia. Padahal pembangunan Infrastruktur gencar dilakukan di era Jokowi – JK.
“Jadi fokus bagaimana membenahi kebutuhan atau ekonomi rakyat. Di sini kan ada kesan juga, pemerintah hanya membenahi hubungan elite, jadi terganggu kan. Karena, terganggu, pemerintah sebenarnya tidak efektif karena hanya membenahi partai. Setidaknya ada yang terabaikan,” ujar Ubed di Jakarta, Jumat (1/12).
Dengan kondisi ini, lanjut Ubed, ambisi besar pemerintah dengan target infrastuktur tidak didukung dengan kinerja menteri yang optimal. Karena, menteri sudah sibuk dengan masalah internal partai.
Padahal, kata Ubed, dukungan politik ini menjadi penting untuk menjalankan pemerintahan menjadi lebih efektif. Kalau dukungan makin melemah, maka pemerintahan juga tidak akan efektif.
“Salah satu problemnya adalah pemerintah mengejar target infrastruktur, tapi kemudian tidak mampu menciptakan lapangan kerja baru. Saya kira itu pekerjaan rumah penting bagaimana kemudian politik seharusnya tidak lagi dipisahkan,” ujar Ubed.