Gabung Koalisi Jokowi, Pengamat: Prabowo Langgar Etika Politik

Eramuslim – Sinyal merapatnya Gerindra ke gerbong presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) semakin kuat. Jumat sore (11/10) lalu Prabowo bertemu Jokowi di Istana negara. Prabowo menyatakan siap membantu pemerintahan Jokowi.

Sikap politik Prabowo pun menimbulkan kekecewaan pendukungnya. Tidak sedikit beragam komentar kekecewaan karena menganggap Prabowo hanya mengejar kekuasaan semata dan mengkhianati mandat pemilihnya.

Direktur Arus Survei Indonesia Ali Rif’an menyatakan sikap para pendukung Prabowo merupakan hal yang wajar dalam politik. Dia menjelaskan etika politik perhelatan pilpres, yang kalah berada di luar kekuasaan sebagai oposisi.

Presiden Joko Widodo (kanan) berjalan bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) usai melakukan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019). Pertemuan itu membahas berbagai gagasan untuk kemajuan bangsa seperti pemindahan ibu kota, isu-isu ekonomi hingga pertahanan negara. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.

“Memang ini soal fatsun politik, soal etika politik. Dalan fatsun politik, yang memang kompetisi pilpres di pemerintahan dan yang kalah berada di barisan oposisi,” kata Ali Rif’an kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (14/10).

Pendukung Prabowo yang kecewa kata Ali, karena menganggap Ketua Umum Partai Gerindra itu telah melanggar fatsun politik sebagai pihak yang kalah dalam pilpres.

“Jika sekarang ada pendukung Prabowo masih banyak kecewa maka wajar karena mereka menganggap Prabowo melanggar fatsun politik tersebut,” pungkas Ali. (rmol)