Pengamat politik dari Lembaga Studi Pembangunan dan Etika Usaha (LSPEU) Indonesia Fachri Ali Fachri mengusulkan agar Ketua MPR M. Hidayat Nur Wahid dan Ketua Umum PP Muhammadiyah diajukan menjadi kandidat presiden pada pemilu 2009.
“Harus ada tokoh-tokoh baru dalam pilpres 2009, tapi sayangnya tokoh-tokoh muda itu baru mampu sebatas diusulkan wapres saja dan bukan presiden, misalnya Din Syamsudin dan Hidayat Nurwahid,” kata Fachri kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (27/9).
Menurutnya, sampai saat ini nama-nama calon presiden yang diusung masih wajah-wajah lama. Padahal, katanya, nama Amien Rais, Megawati dan Gus Dur sudah tak laku lagi.
“Bahkan Megawati sebenarnya sudah tidak mau, hanya saja banyak kadernya yang tetap mendorong. Begitu juga dengan Gus Dur, seandainya pilpres 2004 saja diloloskan juga tidak akan terpilih,” terang Fachri.
Berkaitan dengan hadiah Nobel perdamaian yang akan diterima Presiden SBY, bisa dimanfaatkan sebagai alat kampanye menjelang pilpres 2009. Sebagai manuver politik, hal itu adalah wajar dan sah-sah saja. Bahkan dia meminta agar sebaiknya duet SBY-JK dilanjutkan 2009. "Tapi pertanyaannya, apakah Jusuf Kalla masih mau duet dengan SBY,"katanya.
Menurutnya, dalam pilpres nanti hal yang tidak boleh dilupakan selain ketokohan para figur, juga faktor etnis ikut menentukan, sulit untuk merubah pakem yang ada. "Kalau Presiden itu orang jawa. Maka wakilnya. dari etnis lain," tandasnya. (dina)