Pengamat politik LIPI Dr. Indria Samego menyatakan, seharusnya dalam politik lebih mengedepankan perdebatan dan tukar-pikiran dan bukannya kekerasan. Ia menilai pemukulan dan pengintelan terhadap anggota DPR adalah bentuk kriminal.
Hal itu, katanya, selain sulit dimaafkan juga mencederai demokrasi. Demikian Indra Samego dalam diskusi pekanan di pressroom DPR, Jakarta, Jum’at (10/2).
Menurutnya, bentuk politik demikian adalah sebagai kelanjutan Orde Baru. Ia mencontohkan, sampai hari ini terbukti bahwa bisnis yang dilakukan negara belum transparan dan dijalankan secara patronase antara penguasa-penguasaha.
Dijelaskannya, pemain dan aktornya tetap orang lama. Kalaupun pemainnya orang baru, pasti anak buahnya orang lama tersebut. Apalagi impor beras ini sebagai wilayah negara, maka akan selalu terkait dengan kekuasaan.
“Dan, Bulog bisa saja hanya dijadikan alat untuk mengeruk keuntungan Rp 200-an miliar dari 110.000 ton impor beras itu, dan ini sudah berlangsung puluhan tahun,” ujar Indria Samego. (dina)