Pengamat Ini Sebut Pemerintah Besar Omongan Tapi Nihil Kerja

Eramuslim – Akhir tahun 2014, publik masih ingat dengan pernyataan mantan Walikota Solo Joko Widodo yang lantang bicara bahwa impor beras tidak dapat dilakukan karena sawah di Indonesia begitu besar dan luas.

Namun demikian nampaknya Jokowi benar-benar alpa bahwa dia sendiri pernah menyatakan hal itu 3 tahun lalu, dan saat ini malah menganulir pernyatannya.

“Akhir tahun 2014, Presiden Jokowi dengan gagah bicara bahwa sawah masih luas kenapa harus impor beras. Fakta setelah kalimat itu meluncur tiga tahun lalu, impor beras masih terus terjadi hingga sekarang,” ujar Ferdinan Hutahean mengingatkan dalam akun Twitter miliknya, Senin (15/01/2018).

Oleh karena itu Ferdinand menganggap bahwa pemerintah cuma besar di kata-kata. Nihil kinerja. “HPP serap gabah ditekan rendah, harga beras ditekan tendah dengan HET.

Petani dipaksa hanya boleh untung sedikit dan terbatas. Bukan begitu cara mengendalikan harga. “Yang harus dikendalikan itu adalah mafia perdagangan dan mencukupkan stok yang memadai mengendalikan pasar,” tegas Ferdinand.

Yang lebih mengkhawatirkan adalah ketika para petani menanam namun yang menikmati negara lain. “Nanam padinya di Indonesia, yang panen di Vietnam. Impor dan impor lagi! Mungkin Pak Presiden ada baiknya blusukan ke sawah di Vietnam saja, biar sesuai lokasi nanam padi dan panennya,” tandasnya. (Voa-I/Ram)