Isu rencana reshuffle kabinet yang makin memanas dalam beberapa pekan terakhir, tidak akan mempengaruhi kalangan dunia bisnis.
Pengamat Ekonomi INDEF Aviliani mengungkapkan hal tersebut dalam diskusi bertema "Hitungan Mundur Reshuffle Kabinet", di Gedung DPD, Jakarta, Jum’at (27/4).
Menurutnya, pergantian susunan kabinet bukan satu hal yang penting bagi dunia ekonomi, sebab yang terpenting bagi kalangan pebisnis adalah kepastian dari sisi kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Lebih lanjut Aviliani menegaskan, yang terpenting untuk segera dilakukan oleh Presiden SBY adalah segera berkoordinasi dengan menteri ekonominya, karena masih banyak permasalahan ekonomi yang harus dituntaskan, menyusul semakin tingginya angka pengangguran dan kemiskinan.
"Saya takut kalau reshuffle kaitannya secara radikal, akan membahayakan posisi Presiden sendiri, karena justru akan banyak dimusuhi parpol yang tidak puas karena kadernya tidak dilibatkan di kabinet, tapi kalau mengganti yang sakit bolehlah, "ujarnya.
Ia menyarankan, pergantian ini sebaiknya dilakukan pada level pejabat Direktorat Jenderal, sebab mereka yang paling dekat dalam perumusan kebijakan. Dan kalau perlu posisi Dirjen ini ditempati oleh pejabat non karir seperti yang pernah diterapkan pada masa Menteri Negera BUMN dijabat oleh Tanri Abeng.
"Yang penting itu bukan menteri, tapi di level Dirjen, justru menurut saya penting diganti, karena banyak bertanggung jawab pada level policy, harus di situ, " imbuhnya.(novel)