Pengamalan Nilai Islam Tak Optimal, Stigma Negatif Muncul

Munculnya stigma negatif seperti radikal dan teroris terhadap wajah muslim Indonesia disebabkan belum optimalnya umat Islam mengamalkan nilai-nilai Islam. Padahal ajaran yang bersifat multak yang bersumber dari Al-Quran tidak pernah membenarkan perilaku tersebut.

"Kenapa wajah Islam belum maksimal penampilan, sehingga muncul stigma negatif, karena muslim tidak maksimal mengamalkan nilai-nilai Islam, dan cenderung merasa ragu, " kata Assisten Deputi Pengembangan IPTEK dan IMTAQ Kementrian Negara Pemuda dan Olah Raga Imam Gunawan dalam Festival Wajah Muslim Indonesia, di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Rabu (23/7).

Imam pun mencontohkan kejadian Monas pada 1 Juni lalu yang telah berhasil memunculkan stigma negatif bagi umat Islam, tanpa melihat sebab musabab peristiwa itu.

Menurutnya, kekerasan dan ekslusif sebenarnya bukan budaya muslim, karena Rasulullah SAW telah mencontohkan untuk bersikap terbuka(inklusif)dan toleransi dengan kelompok yang berbeda pandangan.

Apabila umat Islam memegang teguh prinsip yang diajarkan Rasulullah, lanjut Imam, Islam bisa menjadi wajah bagi budaya Indonesia, yakni budaya yang rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam) yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari berbangsa dan bernegara.

"Negara tidak boleh ragu-ragu bahwa agama Islam bisa menjadi penguat ideologi negara, " pungkasnya. (novel)