Namun setengah jam setelahnya, dan ingin balik lagi ke Padang (rumahnya), pria itu kembali dihentikan petugas.
Saat ditanya petugas, pria itu mengaku sudah melapor sebelumnya, namun dirinya lupa petugas mana yang memberikan dia izin karena begitu banyak petugas yang berjaga di posko tersebut.
Setelah itu kata pria yang ada dalam video, petugas langsung mendorongnya.
Dia yang kebetulan saat itu juga memegang sebuah pena, tertusuk oleh pena tersebut, dikarenakan dorongan oleh petugas.
“Akhirnya saya didorong pak, saya memgang pena pak, tertusuk ke mata saya udah buta pak,” ungkap pria itu.
Ia pun mengungkapkan, Komandan di posko penyekatan PPKM darurat Perbatasan Solok-Padang itu bernama Desmon atau Mesmon.
“Ini Komandannya pak Desmon pak, pak polisi, banyak lagi yang lain-lain, semua aparat. Mata saya sudah buta, ditusuk sama pena,” kata pria itu.
Pria itu terus menggebu-gebu menyampaikan kekesalannya dalam video.
Ia berulangkali menjelaskan bagaimana peristiwa itu terjadi hingga didorong hingga matanya tertusuk pena.
“Ya ini pak, (mata) ditusuk, ditusuk dengan pena pak. Ditulakkan (didorng) saya ke pintu pak, dipaksa saya masuk”
“Demi Allah, demi Rasulullah Salallah Hualihi Wassalam. Saya tidak berbohong, demi Allah. Didorong saya masuk sama (oleh) anggota pak Mesmon,” kata pria sambil menggebu-gebu.
Lanjut pria itu, dirinya mengaku masih berada di dalam kota meski berada di dekat posko Penyekatan PPKM Darurat di Perbatasan Solok-Padang.
Sementara itu, dikutip dari Tribunpadang.com, Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, mengatakan kejadian itu terjadi pada Jumat (16/7/2021), kemarin.
“Iya telah terjadi kesalahpahaman antara warga yang memaksa masuk ke Kota Padang dengan petugas Pos Sekat PPKM Darurat Lubuk Peraku, Kecamatan Indarung, Kota Padang,” kata Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto.
Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, mengatakan kalau kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 02.45 WIB.
“Warga yang ada di dalam video bernama Awalluddin Rao seorang kontraktor yang beralamat di Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumbar,” katanya. [tribun]