Pengajaran Al-Quran Sejak Dini, Bentengi Anak dari Kemerosotan Moral dan Ahlaq

Pengenalan ajaran Islam sejak usia melalui peningkatan kemampuan baca tulis Al-Quran dapat membentengi generasi moral dari kemerosotan moral dan ahlaq. Selain itu, peningkatan moral dan ahlaqnya mestilah dimulai dari keluarga.

"Anak-anak hendaklah senantiasa dibimbing oleh pengarahan dan pengamalan ajaran Islam, salah satu cara melalui peningkatan kemampuan baca tulis Al-Quran, karena dengan bisa membaca Al-Quran dengan baik selanjutnya dapat ditingkatkan pemahanan ajaran-ajaran Islam, " kata Ibu Hj Mufidah Yusuf Kalla saat membuka Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) VII, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jum’at (4/7).

Menurutnya, untuk mencapai tujuan tersebut, harus ada usaha nyata yang berkesinambungan, yang mengarah pada tumbuhnya kesadaran masyarakat muslim untuk mengamalkan kandungan Al-Quran."Umat Islam mestinya meningkatkan gerakan pemahaman makna Al-Quran, sebagai gerakan nasional, " ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Ibu Mufidah juga memberikan apresiasi terhadap keberadaan TK Al-Quran dan Taman Pendidikan Al-Quran membawa misi yang sangat penting, karena melalui dua lembaga pendidikan ini, dapat memperkenalkan dan mengamalkan nilai-nilai Al-Quran sejak dini.

"Kita dapat rasakan, anak-anak kita akan berkembang menjadi generasi yang sholeh dan shalehah yang memiliki iman yang kuat, taat beribadah, berakhlaq mulia, sehat, cerdas, kreatif, mandiri, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi, " ungkapnya.

Mengenai tema yang diusung dalam Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) VII yakni Selamatkan Moral Anak Indonesia (SEMAI), dianggap Ibu Mufidah Yusuf Kalla sangat tepat, karena akhir-akhir ini muncul kecenderungan terjadi kemerosotan moral dan ahlaq generasi muda ditanah air.

Sekitar 5.000 orang santri cilik dari 33 propinsi mengikuti Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) VII yang akan diselenggarakan di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, 3-7 Juli 2008. Mereka yang merupakan santri tingakt TK Al-Quran, Taman Pendidikan Al-Quran, dan Sekolah Dasar, mengikuti 8 jenis cabang lomba antara lain, Tartil Al-Quran, Adzan dan Iqomat, Peragaan Sholat, Nasyid, Ikrar dan Pusitisasi Terjemahan Al-Quran, Cerdas Cermat Al-Quran, Mewanai Gambar/menggambar, Pidato Bahasa Indonesia, dan Senam Santri.

Acara pembukaan diramaikan dengan penampilan Drum Band dari SD Nurul Fajar, Citayam, Bogor, serta pawai kafilah dimulai dari Asrama Haji menuju Gedung Pertemuan tempat acara pembukaan dilaksanakan.(novel)