Wakil Ketua DPD RI Laode Ida menyatakan pengaduan Suciwati, isteri (almarhum) aktivis HAM Munir ke pemerintah Amerika Serikat (AS) tidak akan berpengaruh apa-apa. Alasannya, selama ini juga sudah ada tekanan PBB dan dunia internasional lainnya yang menanyakan kasus Munir tersebut, namun hasilnya tetap gelap.
“Pengaduan ke dunia internasional itu tidak akan berarti apa-apa dan hanya akan memprtegas jika belum ada penegakan hukum yang adil di Indonesia, terutama dalam pengungkapan kasus kekerasan negara terhadap rakyat yang terbukti berjalan secara setengah-setengah,” ujar Laode Ida kepada wartawan di Gedung DPR/MPR RI Jakarta, Senin (9/10).
Menurutnya, kasus Munir ini termasuk kasus besar yang bisa menyeret dan melibatkan elit-elit politik masa lalu, sehingga kalau benar-benar dibongkar, Laode khawatir justru langkah itu berarti membongkar aib mereka sendiri.
Tapi, katanya, fakta ini nantinya akan menjadi tantangan dan dilema bagi pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Jadi memang sulit berharap pembunuh Munir itu akan terungkap. Padahal selama ini juga sudah ada hasil yang jelas dari Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang dibiayai oleh negara sendiri. “Ini aneh, masak hasil kerjanya sendiri tidak digunakan acuan dalam mengambil keputusan dalam kasus Munir tersebut,” akunya kecewa.
Laode Ida menambahkan, meski kasus Munir ini terjadi di era pemerintahan masa lalu, namun akan mempengaruhi citra SBY. Apalagi elit-elit yang diduga terlibat seperti di BIN adalah orang-orang yang dekat dengan SBY.
Sebelumnya, Usman Hamid dari Kontras dan Suciwati sudah menyatakan dirinya pesimis dan kasus itu diyakini akan kandas, karena selama ini kerja aparat kepolisian sudah terbukti mengecewakan. Sehingga tidak bisa diharapkan lagi. Terlebih menyangkut dugaan keterlibatan mantan kepala BIN Hendropriyono, yang tidak pernah jelas dan selalu gagal ketika akan dipertemukan di DPR RI.
Menurut Suciwati, kalau kepolisian mau serius menyidik sebenarnya penyelesaian kasus itu mudah. Karena sebelum suaminya berangkat sudah ditelpon oleh pilot Pollycarpus dan oknum-oknum itu sebanyak 41 kali. Baik lewat telpon Kontras, rumah, maupun handphone Munir sendiri, dan di antaranya melibatkan BIN. “Polisi kan bisa menyelidiki semua itu,” ujar Suciwati dengan sedih. (dina)