Penetapan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) musim haji tahun 1430 Hijriah akan menunggu keputusan pihak maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia dan Saudia Airlines, karena biaya penerbangan merupakan komponen terbesar dalam BPIH. Oleh sebab itu, pemerintah melalui Depag hingga kini masih belum memastikan besaran BPIH 2009.
"Kita masih menunggu dari pihak penerbangan. Sebab, seperti tahun kemarin, biaya penerbangan mencapai 54 persen dari keseluruhan komponen BPIH," kata Sesdirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh Abdul Ghafur Djawahir, di Jakarta.
Ketika ditanya apakah besaran BPIH tahun ini akan sama atau ada penurunan dibanding besaran BPIH tahun lalu, Ia belum bisa memastikan. Namun, segera setelah ada hasil penghitungan biaya penerbangan, pihaknya akan langsung membahasnya bersama DPR-RI. "Kami sudah meminta waktu pada pihak dewan untuk melakukan rapat kerja membahas BPIH ini," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Agama Dr Muhammad Maftuh Basyuni menegaskan, bahwa untuk musim haji tahun 2009 atau 1430 H ini diharapkan tidak ada kenaikan BPIH. "Walaupun untuk tahun 2009 ini, plafon untuk perumahan atau pondokan bagi jamaah haji naik. Dari 2.000 riyal per jamaah tahun lalu, menjadi 3.000 riyal per jamaah untuk tahun ini," tegas Menag, beberapa waktu lalu.
Ditambahkan Menag, semestinya biaya penerbangan turun dibanding dengan tahun lalu setelah terjadi penurunan harga BBM di tingkat dunia. "Jadi wajar apabila biaya penerbangan juga bisa turun. Karena pertimbangan itulah, kami menaikkan biaya plafon untuk pondokan dan nantinya diharapkan tidak ada kenaikan BPIH dibanding tahun lalu," ucap Menag.
Sementara itu, mengenai permintaan pemerintah Indonesia kepada pemerintah Arab Saudi soal pemberlakuan paspor khusus haji, menurut Ghafur, pihaknya masih menunggu jawaban dari pemerintah Saudi, yang sampai saat ini belum direspons. "Waktu itu mereka mengatakan sesegera mungkin, Insya Allah Mei. Kita mengharapkan bulan ini sudah ada keputusan," pungkasnya.(nov)