Eramuslim – Memperdalam pelajaran agama khususnya Islam dalam pendidikan hari ini seperti dibayang-bayangi perasaan takut. Pernyataan ini dikatakan peneliti UIN Sunan Kalijaga, Amin Abdullah dalam pemaparan Diseminasi Hasil Penelitian Literatur Keislaman Generasi Milenial.
Kita belajar agama seperti selalu ditakut-takuti,” ujar Amin dalam pemaparannya di kawasan Cikini, Jakarta, pada hari Rabu (10/1) kemarin.
Amin menyebutkan bahwa pelajaran agama Islam hari ini selalu dihantui rasa curiga dan keraguan seiring dengan semakin maraknya labelisasi radikal yang disematkan kepada Islam.
Apalagi, lanjutnya, Islam hari ini lebih lekat dengan berbagai persoalan dan permasalahan tanpa ada cara yang dimunculkan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
“Hal itu karena kita diajari dengan permasalahan demi permasalahan, tetapi bukan ke penyelesaian masalah atau problem solving, jadi yang ada dibayangan kan belajar agama sama saja belajar masalah,” jelasnya.
Amin menilai pradigma tersebut harus mulai diubah dengan perlahan. Salah satu cara yang diusulkannya adalah memasukkan tata cara penyelesaian masalah dari sudut pandang Islam ke dalam kurikulum pendidikan.
“Bahwa agama mengajarkan untuk menyelesaikan masalah sehingga kita memang perlu belajar,” demikian Amin. (Rmol/Ram)