Karena itu, ia melanjutkan, tak masalah jika ulama terbagi dalam dua kelompok pendukung capres dan cawapres. Pasalnya, pemilu merupakan ajang bagi ulama, yang juga bagian dari masyarakat untuk menentukan pilihan. “Kecuali enggakada pemilu, ada kayak gini aneh. Ini memang pemilu, so what? Jangan di sebelah sana boleh, di sini enggakboleh. Harus ada fairness, keadilan di situ,” kata dia. (rol)