Ustadz Ini Blak-blakan Desak Paus Fransiskus Dideportasi dari Indonesia, Kenapa?

ustadz alfian tanjung

eramuslim.com – Pendakwah Ustadz Alfian Tanjung (UAT) mendesak pemerintah untuk segera mendeportasi pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus dari Indonesia.

Sebab, menurut Ustadz Alfian Tanjung, keberadaan Paus Fransiskus di Indonesia tidak cocok untuk menimbulkan kerukunan bagi masyarakat di Tanah Air.

Hal itu disampaikan Ustadz Alfian lewat unggahan videonya di kanal YouTube UAT dan kini tengah viral di media sosial.

Dalam video unggahannya berjudul “Yaqut Minta Azan Ditiadakan Saat Misa. Paus Tak Hormati Islam? Langkah Kristenisasi Semakin TSM?” tersebut, tampak awalnya Alfian Tanjung menanggapi soal himbauan Kemenag yang meminta azan di televisi diganti dengan running text saat Misa yang dihadiri Paus Fransiskus berlangsung.

Kemudian, Ustadz Alfian menyebut bahwa Paus Fransiskus harus segera dideportasi dari Indonesia karena kehadirannya di Tanah Air tidak cocok untuk menimbulkan kerukunan.

“Untuk Paus yang mau bicara di hadapan kita di Istiqlal itu harus diblok, dan yang paling bagus Paus itu segera dideportasi untuk segera pulang karena anda tidak cocok untuk menimbulkan kerukunan,” kata Alfian, dikutip terkini dari tayangan videonya di menit 8.40 tersebut, Kamis, 5 September 2024.

Menurutnya, keberadaan Paus justru akan menimbulkan keresahan bagi umat Islam di Indonesia yang meyakini prinsip-prinsip Tauhid.

“Justru dengan kedatangan anda menimbulkan keresahan bagi orang-orang yang meyakini prinsip-prinsip Tauhid,” tuturnya.

Ia pun meminta kepada Paus Fransiskus agar tak usah mengajari hal apapun kepada umat Islam di Indonesia.

“Kalau mau rukun itu elu nggak usah ngajarin tuan rumah, elu datang ke rumah orang yah udah baik-baik saja,” ucapnya.

Lebih lanjut, Ustadz Alfian Tanjung juga mendesak kepada para tokoh-tokoh Islam di Indonesia untuk menyerukan agar pelaksanaan Misa yang dihadiri Paus Fransiskus itu dilakukan secara tertutup.

“Kepada para tokoh-tokoh Islam bersikap dong, nyatakan pernyataan penolakan yang kolektif sehingga bahwa Misa tersebut boleh dilakukan tapi secara tertutup saja, jangan disebarluaskan,” ujarnya.

Diketahui, pemimpin Gereja Katolik sedunia Paus Fransiskus datang ke Indonesia pada Rabu, 4 September 2024 kemarin.

Selama berada di Indonesia, Paus Fransiskus dijadwalkan akan memimpin pelaksanaan Misa Kudus yang digelar di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta pada Kamis hari ini.

Pelaksanaan Misa Akbar Paus Fransiskus di GBK tersebut bakal dihadiri oleh 86.000 ribu umat Katolik dari seluruh penjuru Indonesia.

 

(Sumber: Terkini)

Beri Komentar

2 komentar

  1. Tak usah di deportasipun sudah pergi kok sewot bangat Imam Besar mesjid Istiqlal saja gak keberatan salaman, hadeh ada yang kurang kerjaan ya

  2. Katolikfobia kayaknya nih orang, anti toleran dan tukang bikin rusuh. Malu ada orang seperti ini di Indonesia.