Eramuslim.com – Akhirnya setelah menunggu sejak 2012 warga DKI Jakarta yang tinggal di perkampungan dan warga yang masih setia berprofesi sebagai pengayuh becak di kampung-kampung bisa bernafas lega.
Kehadiran mereka yang selama ini distigmakan sebagai sumber masalah pembangunan kota yang modern, kini dihapus oleh Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno. Warga kampung kini menjadi bagian dari solusi mengubah Jakarta menjadi lebih baik.
Senator Jakarta Fahira Idris mengungkapkan, rencana penataan kampung-kampung di Jakarta dan membolehkan becak beroperasi di kawasan tertentu sebenarnya sudah mulai bergulir di awal-awal Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Namun, sayangnya rencana tersebut tidak kunjung terdengar saat tampuk kepemimpinan beralih ke Ahok dikarenakan Jokowi terpilih menjadi Presiden. Padahal penataan kampung dan becak sudah menjadi kontrak politik pasangan Jokowi-Ahok saat kampanye Pillkada DKI Jakarta 2012.
“Kita patut bersyukur ada pemimpin yang sepenuh hati mau melunasi janji-janji pemimpin terdahulu. Kontrak politik sebelumnya yang tidak ditunaikan biarkan menjadi catatan sejarah. Saatnya warga Jakarta terutama mereka yang di kampung-kampung kota mempersiapkan diri menjadi bagian penting dari proses pembangunan di DKI Jakarta. Warga Jakarta saat ini mulai dikembalikan ‘khittahnya’ sebagai subyek pembangunan,” tukas Fahira Idris di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/1).