Penangkapan Pilih Akibatkan Anaknya Trauma

NH dan Wiji Lestari di PKULaskar Umat Islam Surakarta (LUIS)

Pagi itu Selasa, 14 Mei 2013 sekitar jam 7.00 Slamet Pilih Utomo alias Pilih sedang mengantarkan kedua anaknya ke sekolah. Anak pertama perempuan [UN] kelas 2 SD di daerah Gading Serengan Solo Jawa Tengah. Setelah mengantarkan anak pertama, Pilih melanjutkan mengantarkan anaknya yang kedua laki-laki [NH] yang masih TK di daerah Dipotrunan di dekat rumahnya.

Dalam perjalanan menuju TK tepatnya di jalan sadewa depan Kantor Kelurahan Serengan tiba-tiba kendaraan Pilih Susuki Jet Coolet ditabrak mobil. Pilih dan anaknya langsung dimasukan ke dalam mobil. Dalam kondisi ini Nur Hasananh Istrinya Pilih Kebingungan karena tidak membawa HP dan tidak pulang. Ia lalu cek anaknya yang SD ternyata di sekolah, sedangkan anaknya yang masih TK tidak ada di sekolah.

Kemudian datanglah 3 perempuan dan 2 laki-laki yang mengaku dari Polres Solo. Lalu anak diserahkan ke keluarga diterima kakak kandung perempuan Pilih Wiji Lestari. Menurut Kesaksian Wiji Lesteri ketika anak diserahkan ke dia, anaknya pucat sekali, anak mengaku pusing. Tidak lama anak langsung muntah-muntah dan berak-berak. Walau diberikan makanan dari Polres Solo, anak yang masih usia 6 tahun ini tetap saja tidak mau makan. Bahkan anak ini sering kencing. Sementara itu Istri Pilih syok dan menangis, lalu miminta Laskar Umat Islam Surakarta untuk membantunya.

Anak dilarikan ke PKU Muhammadiyah Solo

Mendengar kesaksian dari keluarga, LUIS langsung mengantar NH ke PKU Muhammadiyah Solo. NH langsung ditangani Dr. Ganang Harsono, Sp. A untuk didiagnosa. Selanjutnya NH diijinkan pulang dengan diberikan sejumlah resep.

Keluarga dan LUIS datangi Mapolres Solo

Untuk memastikan keberadaan Pilih, LUIS mengantarkan keluarga Pilih ke Mapollres Solo untuk memastikan hilangnya Pilih dan kendraannya. Di Mapolres Solo Keluarga dan LUIS diterima Kasat Reskrim Kompol Rudi Hartono. Kepada Keluarga dan LUIS, Kasat Reskrim memastikan bahwa yang melakukan penangkapan bukanlah Gerombolan Preman tapi Densus 88, Ia juga menjamin yang bersangkutan tidak dianiaya dan tuntutan keluarga atas kendaraan yang dibawa di Mapolres Solo bisa dibawa pulang. Namun Rudi Hartono belum menerima surat dari Densus  88 baik surat penangkapan maupun surat Penahanan. Ia berjanji jika ada surat untuk keluarga nantinya akan disampaikan secepatnya.

Surakarta, 15 Mei 2013

Humas LUIS

 

Endro Sudarsono, S. Pd