Wakil Ketua MPR AM. Fatwa menyatakan, sangat aneh penangkapan Yurson alias Abu Dujana sebagai terorisme, lebih dulu diketahui oleh pihak asing.
"Mengapa pihak Australia mengetahui lebih dulu daripada aparat keamanan kita. Masalah yang tidak prosedural itu menimbulkan kecurigaan dan kesan bahwa agenda pemberantasan terorisme itu karena tekanan dan pesanan dari asing, " ujar Fatwa kepada pers di Gedung MPR, Jakarta, Senin (18/6).
Menurutnya, seharusnya pihak polisi bekerja atas dasar profesionalisme dan mandiri dalam mengamankan negara ini, dan tidak boleh didikte oleh pihak asing.
Fungsionaris DPP PAN ini menambahkan, dalam pemberantasan terorisme Polri hendaknya juga berkoordinasi dengan Badsan Intelejen Negara (BIN), dan pihak BIN juga proaktif, sehingga aksi terorisme bisa dicegah.
"BIN sering kecolongan, akhirnya buronan yang dikejar keburu lari. Anehnya intelejen asing tahu lebih dulu. Ini pertanda ada kegiatan intelejen asing di Indonesia, " tandas Fatwa. (dina)