Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menjelaskan bahwa menjelang hari raya Idul Adha tahun ini pemerintah provinsi DKI akan berupaya meningkatkan pengawasan peredaran dan perdagangan hewan kurban.
Menurutnya, peningkatan pengawasan tersebut dimaksudkan agar daging kurban yang beredar di masyarakat adalah daging yang bermutu baik. Untuk itu, Pemprov DKI telah menyiapkan 2. 817 petugas pengawas.
Lebih lanjut Fauzi mengatakan, guna memperkuat landasan hukum mengenai peningkatan pengawasan tersebut, Pemprov DKI telah menerbitkan Intruksi Gubernur No. 180 tahun 2007 yang merupakan amanat dari perda nomor 8 tahun 1989 tentang pengawasan hewan ternak di DKI Jakarta.
Kepada para pemasok hewan ternak yang sebagaian besar berasal dari luar DKI Jakarta, Ia meminta agar mereka juga turut membantu pemerintah DKI dengan cara melakukan pengawasan internal.
"Saya minta para petugas pengawas untuk sedari awal memeriksa. Tidak hanya dagingnya, tapi juga memeriksa kesehatan hewan qurban sebelum dipotong. Pemotongan pun mesti diawasi, ” tegas Fauzi di Jakarta, kemarin.
Pemprov DKI memprediksi akan adanya kenaikan jumlah hewan qurban dibanding tahun sebelumnya. Namun kenaikannya tidak akan terlalu siginifikan. Jika pada tahun 2006 tercatat jumlah hewan kurban berupa sapi mencapai 5. 048, pada tahun ini diprediksikan akan meningkat menjadi sekitar 6. 000 ekor.
Sementara itu, menjelang hari raya Idul Adha sudah terjadi peningkatan permintaan hewan kurban, yakni kambing dan sapi, karena itu harga penawarannya pun meningkat tajam. Untuk kambing super bisa mencapai 2 juta rupiah perekornya, sedangkan yang ukurannya sedang berkisar pada harga 900 ribu rupiah hingga 1 juta rupiah. Harga tersebut lebih tinggi dari harga normalnya antara 500-700 ribu rupiah.(novel/ant)