Kondisi pemondokan haji di Mekkah yang letaknya lebih jauh dibandingkan tahun 2008 sebagai akibat perluasan Masjidil Haram, menyebabkan jamaah haji dituntut untuk lebih disiplin dalam menjalankan ibadah.
"Kalau akan pergi mereka harus berkelompok, jangan pergi sendiri-sendiri. Diupayakan kalau ke Masjidil Haram itu setelah sholat Ashar pulang setelah Isya, tidak mungkin berangkat setiap waktu kemudian balik, saya melihat itu sangat sulit sekali. Umpanya berangkat sebelum Dzuhur, kemudian ingin pulang sesudahnya, terutama disaat-saat padat sangat susah sekali," kata Dubes Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi Salim Segaf Al-Jufri usai pengambilan Qur`ah (undian) pemondokan jamaah haji Indonesia di tahun 1429 Hijriyah, di Hotel Mercure, Jakarta, Selasa (21/10).
Ia juga menyarankan agar, jamaah haji untuk mengingat-ingat tanda bus dan tempat dimana mereka diturunkan oleh shuttle bus.
Untuk musim haji tahun ini, lanjut Salim akan disiapkan sekitar 600 bus yang akan beroperasi antara 3-5 menit sekali untuk melayani jamaah yang akan berangkat dan pulang dari masjid. Dan untuk mengantisipasi keterlambatan pada saat waktu padat, akan disediakan tempat pemondokan untuk menunggu sehingga para jamaah tidak harus menunggu dijalan.
"Kalau pun busnya mengalami keterlambatan, disitu ada pemondokan terutama untuk orang tua, ada teh, ada kopi, sambil menunggu," ujarnya.
Salim mengatakan, untuk tahun ini diperkirakan suhu udara di Mekkah cukup sejuk, tidak panas sekali ataupu dingin. Namun, untuk di Madinah akan menghadapi musim dingin pada bulan Desember dan Januari.
Ia pun menyarankan agar jamaah tidak membeli makanan dipinggir jalan, karena kurang baik dari segi kesehatan. Selain itu, dianjurkan untuk memperbanyak minum air dan makan buah-buahan. (novel)