Wakil Ketua FPKS Zulkieflimansyah menyatakan, kunjungan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad ke Indonesia dalam waktu dekat ini harus dijadikan moment penting bagi bangsa Indonesia.
Sebab, katanya, Ahmadinejad bisa dijadikan contoh dan inspirasi para penguasa negeri ini dalam berhadapan dengan Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Selain itu, kesederhanaan dan keberaniannya layak dijadikan teladan bagi para pemimpin di negeri ini.
“Kita harus berani belajar dari dia (Ahmadenejad, red). Dia sederhana dan berani terhadap hegemoni AS. Kedatangannya ke Indonesia bisa menjadi inspirasi di negeri ini,” tegas Zulkieflimansyah di Jakarta, Senin (8/5).
Menurutnya, Iran perlu dicontoh Indonesia, karena, kendati negara para mullah itu dibenci dan diembargo oleh AS dan sekutunya, Iran tetap eksis. Bahkan, dengan keras negera berpenduduk mayoritas Muslim Syiah itu mampu membalas tekanan-tekanan AS dan negara-negara Barat.
“Keberanian mentukan sikap dan kedaulatan negara itu yang harus kita hargai. Bahkan dengan sikapnya yang tegas atas ancaman-ancaman AS dan Eropa dalam soal nuklir, itu justru membuat Iran kuat. Kekuatan ekonominya juga lumayan,” katanya.
Melihat ketegasan Iran, Zulkieflimansyah menyatakan, Indonesia dalam melakukan kerjasama dan hubungan bilateral dengan sesama negara tidak harus terpaku dengan kepentingan AS dan Barat. “Kita perlu deversifikasi dan membuka diri dengan negara-negara lain selain AS dan Barat, yang dalam hal ini diwakili Inggris,” tegas peraih doktor bidang ekonomi dari Universitas of Starthclyde Glasgow, Inggris.
Sayangnya, sambung dia, Indonesia saat ini belum punya Kepala Negara yang berani dan hidup sederhana seperti Ahmadinejad. “Indonesia belum bisa seperti Iran. Karena itu kepentingan pribadi, politik, dan kelompok harus ditinggalkan. Kepentingan rakyat harus dikedepankan. SBY harus kita dorong ke sana, “ imbuhnya.