Pemerintah akan menambah pos pelayanan kesehatan di Makkah dari 9 menjadi 19 pos pelayanan, dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yang lebih optimal kepada jamaah haji Indonesia.
Menteri Agama M. Maftuh Basyuni dalam Raker dengan PAH III DPD, di Gedung DPR/DPDRI, Jakarta, Selasa (21/11) mengatakan, "Setiap pos pelayanan akan dilengakpi dengan petugas kesehatan baik dokter, paramedis dan ambulan," jelasnya.
Menurutnya, tempat pelayanan kesehatan akan ditambah, sehingga berjumlah 76 balai pengobatan yang akan di tempatkan di setiap maktab. Selain itu, Wisma Haji Aziziyah I Makkah akan dimanfaatkan seluruhnya sebagai Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPIH).
Lebih lanjut Maftuh mengatakan, untuk peningkatan profesionalitas petugas haji tahun 1427 Hijriah ini, pemerintah telah menetapkan kebijakan bahwa petugas haji akan dibagi dengan komposisi 50 persen yang pernah berhaji dan 50 persen yang belum berhaji.
"Perekrutan petugas dilakukan secara transparan dan terbuka, dan pelatihan petugas baik petugas kloter diberbagai daerah maupun petugas non kloter di Jakarta, telah selesai tanggal 20 November kemarin," katanya.
Ia menambahkan, petugas haji yang telah disiapkan dari tanah air untuk tahun 1427 Hijriah sebanyak 2.243 orang yang terdiri dari 1.407 petugas kloter dan 836 petugas non kloter. Untuk pemberangkatan petugas non kloter ke Arab Saudi akan dilaksanakan pada tanggal 24 dan 26 November mendatang. (novel)