Pemerintah masih menghadapi kendala untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan, Riau dan Palembang yang menimbulkan bencana kabut asap hingga negeri tetangga.
Menurut Sekretaris Menko Kesra (Sesmenko Kesra) Sutedjo Yuwono di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kesra, Jakarta, Rabu (11/10), kabut asap yang semakin tebal saat ini dikarenakan kecepatan angin yang sangat lambat untuk menghalau asap, selain itu karena rendahnya curah hujan pada bulan Oktober ini menjadi pemicu bertahannya ketebalan kabut.
”Itulah kendala kita, kecepatan angin tidak cukup untuk menghalau kabut asap yang terjadi di Kalimantan dan beberapa daerah di Sumatera tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut Sutedjo menegaskan, masih banyak titik api yang menimbulkan potensi asap yang tebal di beberapa daerah, karena itu pemerintah telah menyiapkan water bombing untuk menghilangkan kepekatan asap tersebut. Kegiatan water bombing yang memerlukan 3.000 liter air itu akan dilakukan selama kurang lebih sepekan, untuk teknis pelaksaannya akan dibantu oleh TNI AU untuk menghemat biaya.
”Sudah disiapkan 10 helikopter untuk melakukan water bombing dan TNI AU sudah menyiapkan bombing pocket (kantung air),” tandasnya.
Ia menambahkan, pemerintah juga akan melakukan hujan buatan yang memadukan jasa teknologi modifikasi cuaca. Untuk keperluan itu sudah pula disiapkan dua pesawat Hercules. (novel)