Pemerintah Korea Selatan menawarkan kerjasama dibidang energi nuklir dan panas bumi sebagai pembangkit tenaga listrik pada Pemerintah Indonesia. Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Ban Ki- Moon usai mengadakan pertemuan tertutup dengan Menlu RI di Gedung Pancasila Deplu Jakarta, Senin (3/04).
"Kami merupakan salah satu negara yang memiliki teknologi tinggi dalam bidang energi nuklir, kita harapkan kerjasama dalam bidang energi nuklir antara Korsel dengan Indonesia dapat terealisasi secepatnya, " ujarnya.
Menurutnya, Korsel merupakan satu dari enam negara terbesar yang memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir, dan saat ini memiliki 20 buah reaktor nuklir yang masih aktif. Ia menegaskan, produksi dan konsumsi kebutuhan listrik tenaga nuklir di Korsel mencapai 42 persen dari total keseluruhan.
"Saya berharap Indonesia dapat mengambil keuntungan dalam kerjasama teknologi nuklir dengan Korsel, " katanya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Hasan Wirajuda menyambut baik penawaran kerjasama pemerintah Korsel di dalam pengembangan energi nuklir dan panas bumi sebagai pembangkit tenaga listrik.
"Korsel adalah partner penting bagi Indonesia, karena sebanyak tiga puluh ribu pengusaha Korsel di Indonesia telah mengembangkan usahanya dan membuka lapangan kerja bagi lima ratus ribu tenaga kerja di Indonesia, " ungkapnya.
Lebih lanjut Hasan menambahkan, selain menawarkan kerjasama dibidang energi nuklir dan panas bumi. Korea Selatan juga menawarkan kerjasama dalam penanganan wabah flu burung, pengamanan di Selat Malaka dan penanganan TKI. (Novel/travel)