Pemerintah Indonesia menjamin pengamanan kantor perwakilan asing di Indonesia menyusul keluarnya kebijakan Pemerintah Denmark, untuk memulangkan staf-staf perwakilannya di negara lain terkait dengan maraknya aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh umat Islam termasuk di Indonesia sebagai reaksi atas penerbitan karikatur Nabi Muhammad Saw di koran Denmark.
Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Hasan Wiradjuda usai mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh di Gedung Pancasila Deplu Jakarta, Rabu (8/2).
"Kita cukup memberikan perlindungan bagi perwakilan asing di sini, baik kepada orang-orangnya yang berada di Kedubes maupun di Konsulat Jenderal, " jelasnya.
Menurutnya, aksi demontrasi di Jakarta sebagai Ibukota negara berjalan tertib dan lancar sehingga kepentingan perwakilan Denmark tetap terlindungi. "Letak Kedubes Denmark tidak terjamah oleh para peserta demontrasi, dan hingga kini tidak ada ancaman secara pribadi yang ditujukan untuk Duta Besar atau staf Kedutaan Denmark, " katanya.
Aksi demontrasi di Indonesia, lanjutnya sebagai reaksi kecaman terhadap penerbitan karikatur Nabi Muhammad di koran Denmark masih dalam batas yang wajar. Meskipun di Surabaya massa FPI sempat melakukan aksi pengrusakan, namun hal itu tidak sampai melukai personil atau staf perwakilan asing. Ia menambahkan, jika perwakilan asing di Indonesia mengajukan permintaan pengamanan yang lebih untuk mengantisipasi personilnya, maka Pemerintah Indonesia bersedia menambah jumlah pengamanan.
Mengenai boikot terhadap produk Denmark, Hasan menegaskan, boikot ini lebih sekedar inisiatif dari masyarakat, bukan berasal dari Pemerintah. Hal tersebut sudah terjadi di Saudi Arabia. Dirinya belum mengetahui, apakah di Indonesia terdapat produk-produk yang berasal dari Denmark. (novel/tra)